Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Hati yang Luka

12 April 2021   08:44 Diperbarui: 13 April 2021   22:30 1425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hati yang terluka. (sumber: pixabay.com/TAMHSCPhotos)

"Hati-hati ya Mbok."

"Ya. Apa ya isinya kok bungkusnya bagus sekali."

Paket pun terbuka. Ada dua buah bungkusan plastic di dalamnya.

Kedua telinga Mirna ditutupi, takut seandainya isi paket sebuah bom.

Mbok Nah bertanya-tanya dalam hati.

Ini paket apa? Kok ada bau-baunya ya.

Sepucuk surat ada di dalam kerdus.

Mirna, sakit rasa hati saya ketika kulihat kau berdua dengan lelaki lain. Daripada hatiku lebih parah sakitnya, maka terimalah ini hatiku yang telah terluka. Aku siapkan makanan kesukaanmu di dalam paket ini. Gulai hati Marno!

Gulai paketan tadi setelah tiga hari mengeluarkan aroma busuk dan muncul hewan kecil dari dalam daging. Baunya ... huk, membuat kepala langsung pusing.

Mirna menjerit-jerit ketakutan. Mbok Nah segera membuang paket tadi.

"Gila banget kau Mas Marno. Teganya kau memberiku barang busuk."

Sumpah serapah Mirna pun makin menjadi. Dia merasa telah dilecehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun