Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pocong Kesepian

14 Februari 2021   13:30 Diperbarui: 14 Februari 2021   13:33 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tuan rumah begitu menikmati acara TV itu, sambil sesekali tangannya mencari remahan kue yang sudah tidak berbentuk lagi.

Oh, rupanya ini yang membuat manusia suka rebahan di rumah. Pantesan, aktornya ganteng gitu, nggak kayak gue yang jekek gini, batin Cing merasa tersudut.

Cing segera cabut dari rumah itu dan kembali ke wilayahnya, yaitu kuburan. Sebelum sampai di kuburan, Cing berpapasan dengan Kuntali. Kuntali merupakan kuntilanak  salah satu penghuni kuburan tersebut. Sebenarnya  Cing  sudah lama naksir Kuntali yang cukup manis, tapi selalu diabaikannya.

Maka Cing pun memberanikan diri menyapa pujaan hatinya.

"Eh, Kuntali, mau ke mana kok sendirian?"

"Bukan urusanmu. Ngapain nanya-nanya? Gue mau ke mana kek terserah," jawab Kuntali agak ketus.

Namun bukan Cing jika dijawab begitu saja menyerah. Dia malah senyam-senyum sambil sesekali tetap ngerayu Kuntali.

" Idih, gitu saja sewot. Kagak baik ngejawab begitu. Kali-kali yang enak terdengar di telinga Abang, Kuntali."

Kuntali mengacuhkan Cing yang makin penasaran.

"Hey, Abang Cing, aku tuh bosan ya dirayu terus kagak ada kenyataannya. Kali-kali Kuntali diajak tuh ke mall cuci mata kek, shooping atau apaanlah, bukan rayuan gombal doang. Gue pingin tampil modis juga, Bang, pakai make-up kagak kayak gini rambut awut-awutan dan pakaian satu ini saja."

"Oh gitu mau loe. Nggak ke warung sebelah saja makan mie ayam, bakso atau cimol?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun