Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Pergaulan

28 Januari 2021   09:34 Diperbarui: 28 Januari 2021   09:50 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kucing Rey yang berwarna abu-abu sudah satu minggu ini tidak menampakkan batang hidungnya. Biasanya pagi sebelum subuh, ketika Rey dan keluarga siap untuk beribadah, Gu,  selalu mengeong meminta jatah makanan.

Makanan kesukaan Gu ikan pindang dan nasi hangat. Gu sebenarnya memiliki saudara yang cukup banyak, namun karena beberapa sebab, saudaranya banyak yang telah mati, hilang atau pergi tidak pernah kembali lagi.

Beberapa hari Rey mencari keberadaan Gu, kucing jantan yang bermata teduh itu. Namun, rupanya pencarian itu  belum menunjukkan hasil.

Rey tidak putus asa, beberapa tetangga dekat  juga dimintai info, seandainya menemukan Gu. Bahkan Rey pasang iklan di grup dengan sejumlah foto Gu yang sedang eksyen,  dan akan memberikan sejumlah uang  bagi orang yang berhasil menemukan Gu.  Postingan Rey pun banyak menuai komentar.

Hari ke-lima, pencarian Rey tetap seperti kemarin, belum menunjukkan hasil.  Tidak ada kata putus asa bagi Rey, lelaki tampan yang digandrungi banyak cewek itu. Bagaimana tidak, wajah imutnya selalu menjadi perhatian kaum hawa setiap kali Rey melintas di halaman sekolah.

Wajah imut dan ada unsur indo yang dimiliki Rey memang menurun dari orang tuanya.

Hari ini sudah tujuh hari dari hilangnya Gu. Pagi masih buta, hawa dingin menyelinap pada tulang  rusuk. Hujan sejak sore masih menyisakan genangan.

Azan Subuh hampir berkumandang, lampu rumah Rey pun sudah mulai dinyalakan.

Rey berharap Gu segera ditemukan.

Saat Rey berjalan menuju ruang depan, terdengar suara Gu yang mengeong. Hati Rey pun bersorak gembira.

"Aku yakin ini pasti Gu. Hore, Gu akhirnya kembali. Kamu pasti kelaparan ya, Gu?" teriak Rey sambil melompat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun