Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Chef Misterius

1 Januari 2021   11:33 Diperbarui: 1 Januari 2021   11:36 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Dhe, nitip rumah ya, aku mau berlibur di rumah mertua, barang seminggu. Ini kuncinya jika ada perlu menyalakan lampu," ucap Ria saat akan memasukkan tas koper besar ke dalam mobil yang baru saja dipanaskan mesinnya.

Ria dan semua anggota keluarganya merencanakan berlibur di rumah mertua yang jaraknya agak jauh.

Mobil yang mesinnya meraung-raung ketika dipanaskan   dan suaranya  sangat  memekakkan telinga.   Setelah salat subuh, halaman rumah telah terlihat sibuk karena aktivitas Ria yang rumahnya tepat di depan rumahku.

Aku hanya mengangguk menerima kunci rumahnya.

"Hati-hati, ya di jalan," kataku seraya melambaikan tangan saat mobil itu mulai berjalan meninggalkanku.

Setelah menerima kunci dari Ria, dan kuletakkan di  atas meja kerja, aku pun kembali melanjutkan aktivitas pagi itu. Kuambil sapu  dan lap pel untuk membersihkan lantai yang sedikit basah oleh air hujan sejak kemarin sore.

Rasanya pagi itu ingin segera menyelesaikan pekerjaan, karena banyak PR lain menunggu. Kuambil sapu lidi yang terletak di samping rumah. Hujan kemarin sore menyisakan sampah yang cukup banyak.  Daun yang berguguran serta sampah kiriman dari tetangga akibat banjir kecil membuat pemandangan halaman rumah makin terlihat kotor.

Segera kuayunkan sapu lidi di samping rumah. Mataku sempat sedikit terhibur saat melihat beberapa tanamanku yang mulai berbunga dan berbuah. Lombok rawit yang mulai muncul, bunga kamboja jepang pun turut memberikan warna tersendiri.

Tepat  saat aku mulai menyapu halaman, tercium bau wangi masakan. Menilik dari baunya bawang putih  dan merah yang sedang digoreng.

Dari dalam dapur milik Ria terdengar suara minyak goreng yang terkena cipratan air sehingga menimbulkan suara cukup keras. Setelah itu, bau seperti tadi pun muncul lagi.

Hatiku sempat merasa dag dig dug  saat mengetahui suara dan bau masakan dari arah dapur milik Ria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun