"Apa, edan po? Mbok aja cupet mikire to, Sum. Semua itu nanti ada balasannya. Jika tidak di dunia ya di akhirat. Semua mempertanggung jawabkan perbuatannya."
"Terus aku gimana, Kang?"
Marto menghapus air mata yang mengalir di kedua netra Sumini dengan kedua jari telunjuknya.
"Sum, meski ada seribu Sumini di sana, kau tetap yang kusayang selamanya, bagaimana pun keadaanmu. Setiap orang kan punya cerita dan masa lalu, dan kini kita bersama menapaki masa depan, bukan masa lalu. Masa lalu itu sebagai cermin, agar kita lebih bijak dalam bersikap."
"Makasih, ya, Kang."
Sumini memeluk Marto lebih erat.
"Wes ora usah nangis terus, marai aku sedih, ngerti?"
Magelang, 27 Oktober 2020, ketika hujan mulai membasahi bumi.