"Aduh, makin cantik deh jika marah," ledek Soni tanpa merasa bersalah.Â
Kalimat yang dilontarkan Soni itu pun membuat Wike seakan mati kutu. Rayuan gombalnya  makin menjadi-jadi.
"Maaf, aku hanya punya waktu lima menit untuk menemuimu. Selebihnya lain kali atau jika mungkin nggak usah lagi menghubungiku.
Soni terkekeh mendengar jawaban Wike yang bernada mengancam. Dilihatnya wajah Wike yang serius, dan berkali-kali melihat jam tangan di lengan kirinya.
"Ya... oke, oke, aku ikuti aturanmu, tapi jawab dulu pertanyaanku. Kenapa pesan saya nggak pernah dibalas?"
Tidak mau berlama-lama di depan kantor, karena banyak pasang mata memandangnya, Wike mengambil ponselnya dan membuka pesan dari Mirna beberapa hari yang lalu. Pesan itu cukup panjang, dan mengancam Wike.
"Nih!"
Wike menyodorkan ponselnya dan menunjukkan pesan dari Mirna__istri Soni.
Kembali Wike mengamati jam tangannya.
"Ntar, belum selesai membacanya, sabar, dong Wik!"
"Satu, dua, tiga...."