Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Amplop Putih

2 Agustus 2020   10:01 Diperbarui: 2 Agustus 2020   09:52 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya, Pak, terima kasih, saya pamit dulu."

Pak Muhammad tersenyum, dan mempersilakanku untuk kembali ke kantor guru.

Amplop putih besar yang berisi sejumlah uang, kumasukkan ke dalam tas.

Pikiranku kembali ke Nia yang minta mainan.

"Alhamdulillah, Nak. Akhirnya Ibu dapat membelikanmu mainan. Nanti sepulang sekolah, Ibu akan ke pasar atau toko membeli hadiah untukmu," bisikku dalam hati.

Siang serasa berlalu begitu cepat. Segera sepeda motor kupacu ke pasar. Tujuan utamaku untuk membelikan mainan putriku.

Kucari-cari tempat penjualan mainan, dan akhirnya kutemukan juga. Setelah tawar menawar, barang pun dibungkus.

Namun, ketika akan kuambil amplop putih dari Pak Muhammad yang tadi kumasukkan di tas, mendadak tidak ada.

kucari-cari lagi di seluruh sisi tas punggungku, tetapi tetap tidak ada.

Tubuhku mulai terasa panas. Bingung dan kecewa serta banyak tanda tanya tentang amplop putih tadi.

"Kok nggak ada di dalam tas, ya?Perasaan tadi kumasukkan dalam tas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun