Beberapa bulan terakhir ini, banyak sekolah-sekolah dan universitas sudah mulai menerapkan kembali pembelajaran tatap muka (PTM). Baik itu bertahap maupun langsung full 100%. Pembelajaran yang awalnya hanya daring secara online melalui aplikasi zoom ataupun sejenisnya berubah menjadi tatap muka lagi seperti saat sebelum pandemi.
Pelaksanaan pembelajaran tatap muka menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang kontra akan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka setelah hampir kurang lebih 2 tahun pembelajaran daring (dalam jaringan). Itu karena mereka beranggapan bahwa pandemi Covid-19 belum 100% hilang sehingga masih ada kekhawatiran mereka sebagai orang tua jika harus melepaskan anak-anak mereka beraktivitas normal kembali.Â
Selain pendapat kontra, tidak sedikit juga masyarakat yang beranggapan bahwa pembelajaran tatap muka ini membawa dampak positif bagi para siswa dan mahasiswa. Menurut mereka, dengan pembelajaran tatap muka langsung, pelajar dan mahasiswa akan lebih memahami makna dan esensi belajar yang sesungguhnya karena saat pembelajaran daring banyak dari mereka yang seringkali tidak mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru atau dosen dan malah sjbuk sendiri.
Menurut opini saya pribadi, saya lebih setuju dengan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka karena merasa lebih banyak manfaatnya untuk pelajar dan mahasiswa, seperti menjadi lebih paham saat guru atau dosen menjelaskan materi, bisa bertemu dengan banyak teman, dan lebih dapat merasakan euforia sekolah atau kuliahÂ