Perkembangan dalam dunia internet tak dapat dipungkiri lagi telah berhasil dengan sukses merambah kesegalah aspek kehidupan kita, perkembangan tersebut secara "Revolusi" merubah pola yang selama ini bersifat Konvensional  menjadi lebih modern dengan  Teknologi Informasi sebagai mesin penggerak.
Perubahan atau "Revolusi" tersebut juga berlangsung pada dunia Jutnalistik dengan di tandai muncullnya fenomena Citizen Jurnalism di jagad dunia maya.
Istilah citizen journalism sendiri terdiri dari dua kata, yaitu citizen yang berarti "warga negara" dan journalism mempunyai  arti "jurnalisme". Jadi secara harfiah citizen journalismmerupakan jurnalisme warga. Atau dengan kata lain  aktivitas mencari berita yang dilakukan warga biasa ( bukan Wartawan).
Contoh konkritnya ialah KOMPASIANA, sebuah media Flatform Citizen Jurnalistik yang memberikan peluang kepada warga masayarakat untuk menuliskan opini/perspektifnya terkait berbagai isu ditanah air ( entah itu terkait isu politik maupun hanya sekedar analisis dalam dunia gim)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Satu hal yang menjadi kelebihan dari Citizen Jurnalism ialah siapapun berhak menjadi seorang "jurnalis" tanpa melewati proses pengecekan dari  tim editor.
Kelebihan yang lainnya ialah informasi yang akan disebarkan begitu cepat, bisa kita bayangkan diwaktu dahulu untuk mengetahui informasi atau isu terkini ditanah air minimal kita harus menunggu hingga esok agar melihat informasi tersebut termuat dikoran atau yang paling cepat ialah menunggu jadwal tayang program berita/News di TV ( yang membutuhkan waktu berjam jam).
Tapi dibalik  keunggulan tersebut juga  menyisahkan kelemahan yakni  berita yang disebarkan oleh Citeizen Jurnalistik  tidak menjamin kebenaran dan mungkin tidak dapat dipertanggung jawabkan. Bahkan Citizen Jurnalism bisa dijadikan alat Untuk menyebar HOAX yang terbilang efektif.
Ketika terjadi peristiwa tertentu yang menyita perhatian publik, dengan bantuan Camera HP Android dan  Internet maka siapa saja boleh membuat opini yang mungkin bisa berbeda dengan realitas  peristiwa tersebut. Â
Belum lagi opini yang akan ditulis ditambah dengan  rasa subyektifitas kemudian disebarkan lewat Platform Citizen jurnalism yang notabenenya akan dibaca oleh beberapa orang sehingga secara tidak langsung akan menimbulkan berita bohong atau hoax
 Bedahalnya ketika kita membaca surat kabar atau menonton tayangan di TV  yang berita termuat didalmnya telah melalui penyaringan mulai dari jurnalis yang terjung langsung kelapangan, melalau proses editin oleh editor dan pilihan redaktur sehingga berita yang  nantinya dikomsumsi dapat dijamin kebenarannya serta dapat pula dimintai pertanggung jawaban.
