Mohon tunggu...
Zul Kifli
Zul Kifli Mohon Tunggu... Wiraswasta - Just Beginner

Social Enthusiastic || Just Beginner

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Penghargaan bagi Pejuang Demokrasi yang Gugur, Adakah?

25 April 2019   08:11 Diperbarui: 25 April 2019   10:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejenak mari kita terlepas dari ketegangan tentang siapa yang berhasil memenangi Pemilu pada 17 April Lalu. 

Mari coba kita arahkan perhatian  kepada pihak pihak yang terlibat secara langsung dilapangan yang mungkin mereka sendiri kurang memiliki waktu untuk berdebat tentang siapakah calon presiden yang akan keluar menjadi pemenang namun relah gugur demi "Hajatan 5 Tahunan" bangsa ini 

Mereka yang dimaksud adalah para petugas pengamanan ( Linmas), KPPS, PPK, Pengawal  Kemanan Surat Suara, Saksi Partai dan berbagai simpatisan yang relah mengorbankan waktunya demi memastikan suaranya tetap berdaulat di tanah airnya sendiri.

Berdasarkan Data yang beredar diberbagai media cetak maupun elektronik sejauh ini (23/04/2019) setidaknya 119 KPPS telah meninggal dan sekitar 26 orang masih dirawat secara intensif. Jumlah tersebut tersebar kedalam 25 Provinsi yang ada di tanah air.

Riskan memang mendengar kabar tersebut terlebih lagi mereka telah menjadi korban pada agenda yang mungkin kita sebut sebagai PESTA DEMOKRASI.

BEBAN KERJA YANG TINGGI .

Bagi mereka Beban kerja yang tinggi adalah hal yang biasa, pantang pulang kerumah sebelum rekapitulasi telah selesai adalah sebuah slogan yang tak bisa ditawar  lagi, bisa kita bayangkan mulai dari penyaluran kotak suara kedaerah terpencil dengan melewati pegunungan,menembus lautan, belum lagi ditambah dengan tugas tambahan selama proses tambahan selama proses rekapitulasi sehingga sedikit banyak akan berdampak pada kesehatan yang bisa jadi fatal.

Namun honararium sebagai hak yang harus mereka terima masih juga belum terbayarkan dan terbilang sangat sedikit.

Ada kabar dari seorang kawan yang menjadi saksi dari partai politik yang selama 2x24 mengawal surat suara hanya dibayar sekitar Rp.300.000.

Mereka yang dibayar dengan gaji kecil, jam kerja yang tiada batas ditambah lagi tiadanya asuransi kesehatan atau minimal ada petugas kesehatan di TPS, semakain membuat catatan  buram Pesta Demokrasi tahun ini sekaligus memberikan doktrin bawah sadar untuk  TIDAK menjadi "Pejuang Demokrasi" di pemilahan yang akan datang.

PENGHARGAAN ATAS JASA MEREKA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun