Mohon tunggu...
Zulkifli Yasin
Zulkifli Yasin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis pemula

Menulis tulisan sederhana untuk berbagi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Yuk Simak Apa Saja Mitos dan Fakta Seputar Vaksin Covid-19

24 Juli 2021   05:31 Diperbarui: 24 Juli 2021   13:38 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo Sobat Kompas, Salam Sehat!

Banyaknya kabar burung mengenai dampak negatif vaksin merupakan  dari pihak yang tidak bertanggung jawab, sehingga akan menimbulkan keraguan terhadap vaksinasi Covid-19. Faktanya, vaksin yang diberikan untuk masyarakat telah dijamin keamanan dan kehalalannya. Supaya lebih yakin simak mitos dan  fakta vaksinasi Covid-19 berikut ini. 

1. Mitos: Benarkah vaksin COVID-19 yang dikembangkan dengan terlalu cepat sangatlah tidak aman?. 

Fakta: Vaksin COVID-19 nyatanya telah terbukti aman dan efektif. Vaksin COVID-19 telah melalui proses administrasi makanan dan obat dengan keketatan yang sama dengan pembuatan vaksin lainnya dan telah memenuhi  standar keamanan.

2. Mitos: Benarkah Vaksin COVID-19 dapat mengubah DNA pada tubuh kita?. 

Fakta: Vaksin COVID-19 tidak dapat mengubah atau berinteraksi dengan DNA manusia dengan cara apa pun. Semua materi genetik dalam vaksin tidak dapat memengaruhi dan berinteraksi dengan DNA kita. Semua vaksin COVID-19 bertujuan untuk mengembangkan kekebalan tubuh terhadap penyakit dengan aman.

3. Mitos: Benarkah setelah melakukan vaksin COVID-19 dapat membuat terinfeksi virus corona?. 

Fakta: Kandungan mRNA dalam vaksin tidak mengandung virus hidup dan tidak  menyebabkan penyakit pada orang yang divaksinasi. Seorang dokter penyakit menular dari Pediatrik Stanford Medicine di PaloAlto, California ,Hayley Gans, MD, menjelaskan cara kerja vaksin adalah dengan memaparkan tubuh anda pada protein yang ada di permukaan virus, namun virus lainnya tidak akan muncul. Oleh karena itu, vaksin tersebut tidak dapat berubah menjadi virus.

4. Mitos: Benarkah jika pernah terinfeksi virus corona, tidak perlu menerima suntikan vaksin lagi?. 

Fakta: Pada CDC, 25 Agustus 2020,orang yang telah terkena COVID-19 memanglah  memiliki antibodi setelah tertular virus corona. Namun, antibodi tersebut hanya memiliki periode waktu 3 hingga 4 bulan saja, selebihnya tubuh akan kembali rentan terkena virus. Orang yang telah divaksin menjadi lebih memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik dan dengan jangka waktu yang lebih lama.

5. Mitos: Benarkah vaksin COVID-19 dapat meningkatkan risiko autisme dan kanker?. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun