Mohon tunggu...
Zulkifli Usman
Zulkifli Usman Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Risiko Melawan Penjahat, Namun Hukum Harus Tetap Ditegakkan!

11 April 2017   21:01 Diperbarui: 12 April 2017   05:00 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto : http://makassar.tribunnews.com/2017/04/11/sepupu-anies-baswedan-disiram-air-keras-berikut-fakta-fakta-tentang-novel-baswedan

Pemberitaan media massa baru – baru ini, penuh dengan pemberitaan kepada kita tentang peristiwa penyiraman air keras terhadap wajah Novel Baswedan. Sangat tragis peristiwa yang tengah dialami oleh Penyidik senior KPK Novel Baswedan yang merupakan keluarga dari Cagub DKI Jakarta Anies Baswedan ini. Peristiwa ini terjadi pada saat Novel Baswedan pulang seusai melaksanakan ibadah sholat subuh. Diduga ada dua orang yang menggunakan motor matic sebagai pelaku kejahatan ini, kemudian setelah melakukan aksi kejahatannya kedua orang tersebut langsung kabur. Akibat peristiwa ini novel baswedan mengalami luka parah dibagian muka akibat siraman air keras, juga membuat mata kirinya membutuhkan perawatan yang lebih intensif dirumah sakit mitra keluarga kelapa gading. Itulah beberapa pemberitaan di berbagai stasiun televisi tanah air yang dapat saya pahami.
Sebagai Penyidik Senior Lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi, Novel Baswedan tengah dihadapkan dengan banyak kasus – kasus yang sangat besar. Tanggung jawab yang diembannya, membuat Novel mau tidak mau harus berhadapan dengan banyak sekali mafia atau penjahat – penjahat negara yang tengah sibuk melakukan kejahatan dan membuat kerugian bagi negara kita yang tercinta ini. Sebut saja Kasus mega korupsi E – KTP yang didalamnya termasuk nama – nama besar yang ikut andil melakukan korupsi didalam kasus mega korupsi ini. Seandainya Kasus mega korupsi ini dapat diusut secara lebih mendalam, maka diharapkan terbongkar nama – nama dan dapat pula menyeret nama – nama yang ikut melakukan tindak pidana korupsi itu untuk diadili dengan seadil – adilnya. Penjahat – penjahat inilah yang harusnya dikhawatirkan oleh negara serta KPK khususnya. Sebagai seorang penyidik, Novel Baswedan harus menghadapi Resiko dalam menghadapi penjahat – penjahat korupsi kelas kakap ini. Akibatnya baru – baru ini terjadilah peristiwa penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan. Namanya juga berhadapan dengan penjahat kelas kakap, memiliki jabatan, harta, uang, tentunya dengan mudah menyewa sekelompok penjahat untuk melakukan tindakan keji terhadap siapapun yang mencoba untuk membongkar kejahatan yang dilakukan oleh penjahat – penjahat Korupsi tersebut. Seperti kasus yang menimpa Penyidik senior KPK Novel Baswedan inilah contohnya. Bahkan sebelumnya pada saat tengah ramainya diperbincangkan, bahwa diungkapnya praktik korupsi di Proyek Reklamasi teluk jakarta, ada peristiwa beberapa orang yang tidak dikenal, menabrak dengan sengaja Novel Baswedan saat itu. namun peristiwa ini tidak di publikasikan
Inilah yang harus diperhatikan pemerintah. Pemerintah harus mengutamakan keselamatan – keselamatan para jajaran penegak hukum. Akibat dari peristiwa ini, dapat juga memberi pelajaran kepada KPK agar lebih mengutamakan keselamatan dan keamanan jajaran penegak hukumnya. Baik itu penyidik, penyelidik, dan jaksa penuntut umum. Negara tidak boleh kalah dengan penjahat – penjahat kelas kakap yang kerjaannya hanya merugikan negara, merugikan indonesia.
Bangun Negaraku ! bangun !!
Harus ditanggulangi oleh negara, Kita tidak boleh kalah dengan uang sogokan, suap, dan sebagainya, Hukum yaa Hukum, Tunjukkan tanggung jawabmu pemerintah, kita harus memusnahkan tindak pidana korupsi dinegara kita ini, kita harus bersinergi, bagaimanapun Hukum harus ditegakkan !

Mohon Maaf,

Salam...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun