Mohon tunggu...
awiek.zulkifli
awiek.zulkifli Mohon Tunggu... -

Executive Gadget & IoT Premium Consultant™ × Hardware & Software Observer ×

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mencari Jejak Sang Legenda

23 Agustus 2017   23:24 Diperbarui: 23 Agustus 2017   23:58 1637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Apa yang anda ingat jika saya menyebut sebuah nama "Nokia"..? Apapun yang anda ingat tentang brand ponsel tersebut, kemungkinan besar ingatan anda akan cukup menyamai ingatan kita semua tentang brand ponsel legendaris tersebut. Iya, sang legenda sempat mengalami berbagai macam jalan terjal di akhir-akhir masa hayatnya, jika boleh dibilang begitu!

Namun nyatanya Nokia tidak benar-benar terkubur oleh terpaan perkembangan jaman, mungkin sebutan yang lebih cocok untuknya adalah sekedar, "tertidur lelap", karena kini ia mulai bangun dari tidur panjangnya, ia mulai kembali berdiri di atas kedua kakinya, serta mencoba mengingat betapa perkasanya dia dahulu kala, dan kini ia berpikir, apa yang dapat ia lakukan untuk kembali mengulang masa kejayaannya.

Setelah diakuisisi oleh Microsoft pada awal kuarter pertama tahun 2014, jajaran produk Nokia memang bak lenyap ditelan bumi, namun kini Nokia yang bermitra dengan perusahaan manufaktur berlabel HMD Global kembali memfokuskan diri menelurkan line-up produk smartphonenya yang telah tersuntik Sistim Operasi Android kekinian, tak lagi menggunakan Sistim Operasi berbasis Windows Mobile, apalagi Sistim Operasi Symbian besutannya dahulu kala.

Jika kita menelisik lingkungan di sekitar kita saat ini, hampir seluruh orang dari berbagai usia menggunakan gadget dalam bentuk smartphone atau ponsel pintar dengan berbagai merk pula. Banyak yang menjadi pengguna sejati brand asal Negeri Paman Sam, tak sedikit pula yang menggunakan brand-brand asal Negeri Tiongkok yang seakan menjamur jumlahnya saat ini. Maka dimanakah kini para pengguna setia brand yang bermarkas di Negara Finlandia itu? Apakah masyarakat di tanah air belum mendengar kabar bahwa Nokia kini telah "terbangun" yang membuat mereka belum meminang kembali produk-produknya?

Yang jelas, bahwa untuk di pasar Indonesia sendiri saat ini belum kedatangan jajaran produk-produk terbaru dari Nokia, tercatat hanya Nokia 3310 Reborn saja yang baru menghiasi etalase toko-toko resmi Erafone sebagai salah satu outlet produk-produk bergaransi resmi di Indonesia. Sedangkan jika kita mencari produk-produk mid-end terbaru Nokia semisal Nokia 6, Nokia 5, dan Nokia 3 maka kita baru bisa mendapatkannya di beberapa toko online tanah air, maupun pusat-pusat perbelanjaan handphone di toko-toko tradisional, dan tentunya tidak bergaransi resmi. Sedangkan untuk smartphone flagship mereka yang baru saja dikenalkan yaitu Nokia 8, belum tersedia di pasar Indonesia, jikapun ada maka akan sangat sedikit yang menjualnya, itupun biasanya harus menempuh jalur pre-order terlebih dahulu.

Saat kita mendatangi berbagai mall maupun pusat perbelanjaan di tanah air, kita selalu disuguhi pemandangan para tenaga sales atau biasa disebut promotor yang bertugas menawarkan produk-produk handphone dari berbagai brand.

Banyak sekali dari mereka yang menggunakan seragam berwarna-warni, sesuai dengan warna kebesaran brand mereka masing-masing. Ada 2 warna biru terang serta 1 biru gelap, yang biru terang ada yang berasal dari Negeri Tiongkok dengan tagline "Perfect Selfie"nya, dan satunya lagi adalah raksasa penguasa pasar ponsel dunia yang berasal dari Negeri Ginseng, sedangkan yang biru gelap merupakan brand yang dikenal dengan jajaran produk laptopnya dan berasal dari Negara Taiwan.

Ada pula 4 seragam para tenaga sales berwarna merah yang banyak memadati pusat perbelanjaan, diantaranya merupakan brand asal Negeri Tiongkok yang memiliki logo (seperti) bunga lili dan menjadi buah bibir saat di kamera smartphone mereka tersemat kata "Leica" yang notabene adalah produsen kamera kelas atas, yang satu lagi adalah salah satu perusahaan raksasa dari Negeri Taekwondo dengan tagline "Life's Good"nya. Warna merah lainnya datang dari negeri kita sendiri Indonesia yang malah lebih dikenal dari produk-produk modem internetnya, lalu promotor berseragam warna merah berkombinasi hitam terakhir lagi-lagi berasal dari Negeri Panda Tiongkok yang juga terkenal memiliki jajaran produk laptop mumpuni, dan baru saja beberapa waktu lalu mengakuisisi brand legendaris asal Amerika Serikat.

Warna hijau kombinasi hitam diusung oleh brand asal Negeri Tirai Bambu dengan tagline "Camera Phone" mereka yang terkenal, sedangkan yang lainnya merupakan brand yang terbilang baru dan berasal dari Negara Hongkong.

Para promotor berbagai brand yang sudah saya sebutkan di atas, masih ditemani oleh para rekan kerja mereka yang lain dengan warna seragam kebesaran yaitu hitam, ada 3 brand yang biasanya kita dapati menggunakan warna gelap tersebut, diantaranya adalah brand dari Negeri Paman Sam dengan logo buah tergigit. Warna hitam yang lain datang dari brand lokal Indonesia yang bekerjasama dengan perusahaan manufaktur Foxconn asal Tiongkok, sedangkan warna hitam yang terakhir sudah tak nampak lagi keberadaan para tenaga penjualnya walaupun berlabel perusahaan raksasa asal Negeri Jepang, tak lantas dapat membuat produk-produk smartphonennya dapat bersaing di Indonesia, entah mengapa!

Sedangkan warna oranye sepertinya hanya dapat kita temui dari 2 seragam para promotor saja saat ini, yang satu berlogo petir dan lebih banyak menjual modem beserta kartu perdananya, dan yang satunya lagi adalah produsen smartphone yang kini tengah banyak digemari dan memiliki basis penggemar fanatik di dunia maya yang sangat bangga dengan slogan hashtag-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun