Seringkali kita membandingkan diri sendiri dengan orang lain dari perspektif kesempurnaan dan keberhasilan orang lain yang belum bisa dicapai oleh diri sendiri.Â
Dan hal ini memicu pandangan pada pemikiran kita bahwa diri kita seperti tidak ada gunanya, atau tidak ada manfaat yang bisa diberikan kepada sesama pula.Â
Padahal misteri kedepannya pun kita terkadang tidak dapat mengetahuinya, apakah kekurangan dalam diri kita tetap menjadi kekurangan, atau malah menjadi kelebihan yang belum tentu bisa menjadi kelebihan orang lain.Â
Hal ini selaras menurut pendapat Agus Abdul Rahman (2020), Self (diri) merupakan suatu pembahasan mengenai diri manusia yang memang pembahasannya sudah umum, dalam berbagai ilmu pengetahuan seperti filsafat, agama, dan seterusnya.Â
Namun wacana mengenai ranah diri pada  manusia bukan berarti sudah final pembahasannya. Wawasan tersebut bahkan masih tetap memiliki misteri yang berkelanjutan dan perlu dikaji lagi.
Wawasan tentang diri pada manusia di pembahasan kali ini adalah mengenai Self Love. Self Love merupakan sebuah ranah bahasan dari ilmu psikologi.Â
Yang menurut Monica Sulistiawati, M.Psi, seorang psikolog asal Personal Growth, dilansir dari akurat.co mengartikan Self Love atau mencintai diri sendiri sebagai usaha untuk menerima dengan apa adanya yang ada dalam diri sendiri. Jadi bisa dikatakan bahwa Self Love ini bentuk sikap yang baik pada diri sendiri.Â
Dengan rasa menghargai dan mensyukuri apa yang sudah dilakukan oleh diri sendiri. Dimana kaitannya sangat erat dengan istilah Self Esteem (harga diri) yang diartikan sebagai sebuah keyakinan dan rangkaian emosi pada individu yang merasakan dirinya berharga (Naraswari, 2019).Â
Tentunya hal ini juga jika ditelaah, menjadi pembahasan pula  dalam ilmu akhlak tasawuf, yang mengarah pada sikap ihsan terhadap diri sendiri.Â
Hal ini juga dikemukakan oleh Imam Khanafi (2020) tentang ilmu Tasawuf yang merupakan sebuah unsur ajaran Islam yang sangat penting, karena jika di ibaratkan sebagai organ, tasawuf menjadi sebuah jantung dan urat nadi dari pelaksanaan ajaran Islam yakni berkaitan dengan amaliah yang mengarah langsung pada iman, Islam, ihsan.
Ihsan menurut Jalaludin As-Suyuthi diartikan sebagai pelaksanaan dari bentuk kewajiban-kewajiban. Ihsan juga diartikan oleh  beberapa ulama' sebagai bentuk berbuat baik dan memaafkan orang lain, dan sebagai bentuk pelaksanaan kewajiban, yang meskipun begitu tidak menutup kemungkinan bahkan pasti, bahwa Self Love merupakan bentuk implementasi dari ihsan. Ihsan yang diarahkan terhadap diri sendiri.Â