Mohon tunggu...
zulharman
zulharman Mohon Tunggu... Lainnya - semngat berproses

dengan menulis merupakan cara untuk belajar sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mengenang Ayah

17 Juni 2020   06:25 Diperbarui: 17 Juni 2020   06:24 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ayah adalah orang pendiam, tidak menunjukkan kasih sayang, dalam sisi kelembutan dan mendidik dengan memberi contoh. Beliau tidak pernah menunjukkan kasih sayang dengan ucapan, tapi kita sangat merasakan kasih sayang yang diberikan. Ayah bukan orang yang pandai bertutur kata manis, beliau selalu menyampaikan ucapan dengan apa adanya dan memberikan teladan dengan sikap.

Ayah adalah sosok yang baik bagi keluarga kami waktu kecil kami selalu diberikan apa yang kami minta. Ayah berusaha selalu mengikuti semua keinginan kami tanpa kami tau apa usaha yang telah lakukan untuk menuruti keinginan kami seperti membeli mainan yang kami suka berapa biaya dikeluarkan. 

Ayah saya hanya seorang pengawai negeri sipil biasa yang terima gaji tiap bulan, tapi kami tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang dan permintaan kami untuk membeli mainan. Bagi kami beliau tempat mengadu segala keluh kesah. Ayah tidak pernah memarahi kami selalu mengajarkan kesabaran bagi kami. Ayah sosok yang tidak banyak bicara tapi selalu memberi kebahagian disetiap kedatangannya. Ayah sangat memanjakan keluarganya, kami merasa cukup bercukupan untuk keluarga yang tinggal dikampung.

Ayah dalam diam selalu memberi perhatian, ditengah kesibukan bekerja mencari nafkah pergi pagi pulang sore tapi ayah selalu memperhatikan anaknya melihat tumbuh kembang anaknya dengan selalu menanyakan sama ibu kadang ayah begitu nyiyir hingga ibu sering bilang ayah nyinyir, hehehe. 

Ayah hanya manusia biasa yang bukan tak pernah melakukan kesalahan, ayah selalu hadir sebagai pahlawan bagi anaknya ketika anaknya bingung dalam membuat tugas sekolah ayah selalu berusaha membantu dengan kehebatan. Dengan kesibukan  yang dimilikinya, ayah selalu menyempatkan memberikan kehangatan dengan caranya sendiri, yaitu diam dan memainkan kontak fisik yang lembut. ayah selalu mengangkat anaknya kekamar ketika si anak sudah tertidur pulas dikamar tamu. hal-hal kecil yang dilakukan ayah selalu akan kita ingat ketika kita sudah besar.

Ayah selalu mengajarkan untuk jadi manusia yang seutuhnya, beliau selalu mengajarkan prinsip-prinsip hidup. ketika kita mengalami kesulitan ayah selalu bilang kesabaran adalah kunci dalam menyeleseikan setiap masalah hidup. dan juga selalu bilang setiap pekerjaan ada “teori” itu yang selalu dibilang ayah.

Ayah tidak pernah menunjukan kasih sayang secara jelas seperti ibu, tapi selalu mencontohkan dengan sikap dan tanggung jawab kepada keluarganya. setiap peristiwa yang dialami bersama selalu adalah masa-masa yang indah. ketabahan Dalam menjalani hidup dan berkorban demi apapun demi keluarga bahagia. 

matahari terik tidak menghalangi untuk bekerja membantu perekonomian keluarga. ayah terkadang berkata-kata manis tapi kita tau dengan gaya bahasa yang disampaikan selalu  untuk kebaikan kita. ayah sampai lupa akan kesehatan sendiri, dalam pikiran hanya memikirkan kebahagian anak-anaknya. tidak hanya menahan rasa sakit dan mengabaikan kesehatannya.

Ayah dengan kesabarannya selalu berusaha merawat kita, ayah bukanlah orang pendidikan tinggi tapi dia selalu mencurahkan kasih sayang dengan cara sendiri. mendidik anak-anak dengan pengalaman yang dimilikinya. berada didekatnya selalu membuat kita tenang, nyaman bahkan dengan diam membisu pun tanpa obrolan pun terasa indah.

Pelajaran hidup yang selalu di ajarkan ayah adalah kesabaran dalam mengahadapi setiap masalah, selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta. Ayah selalu mendirikan salat. Beliau berkata, “Jangan tinggal kewajiba kita sebagai umat Islam karena kita tidak akan tahu entah sampai kapan kita dikasih umur oleh Tuhan.”  karena kematian yang pasti, walaupun waktu masih misteri. kita bisa dipanggil tuhan 5 menit lagi, 1 jam lagi, sehari atau seminggu tidak ada yang bisa berteori.

salah satu pelajaran hidup yang diajarkan beliau berkata “segala hal yan dikerjakan ada teorinya jangan asal cepat”. saya teringat ketika memasang bola lampu di atas langit rumah ketika saya dsuruh, saya selalu tidak mau memasangnya karena tidak sampai tangan untuk memasangnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun