Mohon tunggu...
Zulham Mahasin
Zulham Mahasin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

..adalah seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Iowa State University, Amerika. Juga aktif sebagai tenaga pengajar pada Fakultas Pertanian Universitas Ichsan Gorontalo.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

7 Mahasiswa Indonesia raih Emas di Kompetisi Makanan Inovatif di Eropa

25 Oktober 2012   00:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:25 3907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ditengah carut marutnya kondisi bangsa yang diterpa berbagai macam masalah, tujuh mahasiswa Indonesia yang kuliah di Wageningen University and Research Centre (WUR) di kota Wageningen, Belanda, memberikan angin segar dengan prestasi yang sangat membanggakan Negara kita. Mereka meraih emas setelah menjuarai Ecotrophelia Europe, kompetisi tahunan mengenai desain produk makanan ramah lingkungan yang diadakan pada hari Minggu-Senin, 21-22 Oktober 2012 di International SIAL Food Fair, Paris.

Tujuh mahasiswa Indonesia itu adalah Jovian Bunawan, Purnamasari Antono, Ferdinand Romuli, Ibnu Khamais, Silvia Andini, Mia Isabelle, dan Kartika Subagia. Mereka menjadi juara 1 di kompetisi ini setelah menyingkirkan 14 peserta lainnya dari berbagai Negara di Eropa.

Kompetisi ini bertemakan ecofriendly innovative food product, dimana tujuannya adalah untuk menciptakan produk pangan baru yang ramah lingkungan mulai dari bahan baku, proses pembuatan, pengemasan, hingga limbahnya. Kompetisi ini diikuti oleh 15 peserta dari Austria, Belgia, Republik Ceko, Perancis, Denmark, Jerman, Yunani, Islandia, Italia, Belanda, Rusia, Slovenia, Spanyol, dan Swiss yang saling beradu menyajikan kreasinya tentang produk makanan untuk merebut total hadiah sebesar 15.000 euro (setara dengan 186 juta rupiah) untuk tiga pemenang.

Chef lupin, “tempe” inovatif ramah lingkungan

Di kompetisi ini, mereka mendesain produk tempe (khas Indonesia) yang mereka namakan ‘Chef lupin’. Produk ini berbahan baku lupin, produk kacang (serupa kedelai) lokal Eropa khas daerah subtropis. Apa keistimewaan produk yang mereka desain ini sehingga mampu memikat tim juri? Diantaranya adalah, pengolahan produk ini berbasis zero-waste management (tanpa limbah). Menurut Silvia Andini, salah satu anggota tim, limbahnya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi sebagian proses produksi. Kemasannya pun berasal dari recyclable paper ramah lingkungan. Ditambahkan oleh Ibnu Khamais, bahwa produk ini sangat efisien. Menurutnya, meat alternative yang dibuat dari lupin yang difermentasi ini hanya membutuhkan 10% dari total produksi normal untuk produk sejenis. Meski begitu, kandungan protein dan mineralnya sebanding dengan daging sapi. Chef lupin juga mengandung banyak serat dan antioxidant. Biaya produksi produk ini juga cukup murah sehingga dapat diproduksi massal dan dijangkau konsumen. Masih banyak lagi sisi innovative dari produk ini sehingga tim juri terpikat pada produk yang mereka hasilkan.

13511253662130349654
13511253662130349654

Menyambut momentum peringatan hari Sumpah Pemuda 28 Oktober, anak-anak muda Indonesia ini menoreh prestasi membanggakan. Melalui kompetisi ini, mereka membuktikan bahwa mereka mampu bersaing dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya di benua Eropa yang dikenal sebagai mercusuar teknologi dan sains. Apa yang mereka capai ini tentunya menjadi inspirasi bagi bangsa kita agar tetap berkarya dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan Negara kita, tanpa perlu merasa takut dan minder berhadapan dengan goliath-goliath inovasi teknologi di Eropa. Selamat kepada tim Chef lupin, we are very proud of you.

sumber-sumber:

http://www.ecotrophelia.eu/?news=awards-ceremony-ecotrophelia-europe-22-10-2012

http://www.chil.org/blogpost/awards-ceremony-ecotrophelia-europe/1565

http://www.ppibelanda.org/berita/mahasiswa-indonesia-di-belanda-menjuarai-kompetisi-ecotrophelia-europe-2012#.UIciotNuVeg.facebook

wawancara dengan Silvia Andini dan Ibnu Khamais

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun