Seperti yang sudah kita ketahui, Bahwasanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mengumumkan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Pulau Jawa dan Bali. PPKM darurat ini mulai berlaku dan dilaksanakan dari tanggal 3 hingga 20 juli 2021 mendatang.Â
Kebijakan pemerintah tersebut telah menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat, ada yang mendukung kebijakan ini karena untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan ada juga yang kontra karena mereka bingung, kenapa masjid ditutup sedangkan pedagang di pasar dibiarkan untuk tetap buka dan berjualan selama PPKM darurat Jawa-Bali.Â
Kok bisa masjid ditutup sedangkan pasar tetap buka? Jadi begini penjelasannya, para pedagang pasar dibiarkan untuk tetap buka dan berjualan dengan tujuan agar mereka tetap bisa menyediakan kebutuhan primer untuk masyarakat, asalkan mereka (pedagang) tetap mematuhi protokol kesehatan dan hanya berjualan sampai jam 5 sore setiap harinya sesuai dengan peraturan dan ketentuan PPKM.
Kemudian fungsi daripada pasar itu sendiri memang tidak bisa dipindahkan dan dilakukan di rumah masing-masing, sedangkan segala fungsi rumah ibadah seperti berdoa, beribadah dan lain sebagainya itu semua bisa dilakukan secara mandiri ataupun berjamaah dengan keluarga di rumah masing-masing.
Jadi sudah paham kan? Tentang alasan mengapa masjid ditutup dan pasar tetap buka selama PPKM darurat Jawa-Bali. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan hanya keluar rumah jika diperlukan saja. Semoga kita semua sehat selalu dan dapat melewati masa pandemi ini.
