Mohon tunggu...
Muhammad Zulfikri
Muhammad Zulfikri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seseorang yang sedang mencari tempatnya di alam semesta ini.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Petani Sebagai Pahlawan Pangan Negara

23 Juni 2021   10:40 Diperbarui: 23 Juni 2021   12:46 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Lahan yang digunakan untuk kegiatan bertani (Dok: Tangkapan layar Bagus aji saputra)

SRAGEN - Sudah 1 bulan lebih sejak kita semua memperingati hari buruh internasional yang jatuh pada tanggal 1 mei 2021 kemarin, Kementerian Pertanian RI memuji petani sebagai pahlawan bangsa di bidang pangan seraya mengajak masyarakat mencintai pangan lokal, untuk mengapresiasi kerja keras petani didampingi penyuluh di lapangan. 

"Petani adalah pahlawan pangan. tetap cintai petani, hargai jerih payah petani, cintai pangan lokal, cintai produk indonesia." kata Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Hal itu disampaikan oleh Dedi Nursyami di hadapan para petani dan penyuluh dari Agriculture Operation Room (AOR) BPPSDMP pada kegiatan yang diselenggarakan secara virtual meeting yaitu Ngobrol Asyik Penyuluhan (Ngobras) Vol.10 yang berjudul 'petani pahlawan kita'.

Pada foto di atas terdapat figur seseorang yang akan kami ulas pada artikel ini, beliau adalah patmo sukirno, seorang bapak yang berprofesi sebagai petani dari kabupaten sragen, kota Karanganyar, jawa tengah. 

Adapun jenis tanaman yang ditanam berbeda-beda setiap musimnya, diantaranya untuk musim kemarau beliau akan menananam jagung dan singkong sedangkan untuk musim hujan, beliau menanam padi karena tanaman tersebut membutuhkan banyak air untuk tumbuh.

"Benihnya dibeli di toko bibit kadang kadang beli di kelompok tani, pupuk dibeli dari agen pupuk yang disetorkan dari PT pupuk Kabupaten Karanganyar". Kata bapak patmo disaat proses wawancara yang kami lakukan.

Di dalam proses penanamnya, beliau (patmo sukirno) dibantu oleh beberapa tenaga kerja bayaran yang berasal dari tetangga ataupun orang yang bersedia melakukan pekerjaan tersebut karena itulah orang yang membantunya selalu berbeda-beda tiap harinya.

Untuk proses pengairan dan perlindungan tanaman tersebut, beliau mengandalkan air dari sistem irigasi di desanya untuk mengairi tanamannya setiap 4 hari sekali dan melakukan pemeliharaan berupa penyemprotan hama yang dilakukan 1 kali setiap minggunya.

"Setiap minggunya tumbuh padi lalu diberi semprotan hama. Hamanya seperti walang sangit, tikus, jamur dipangkal padi. Saat padi berumur 6/8 minggu ( tergantung musim saat banyaknya burung ) dibuat orang orangan sawah untuk menangkal burung emprit." ujar beliau menjelaskan proses pemeliharaan tanamannya.

Setelah tiba musim panen, beliau dan para pekerjanya memanem tanaman yang telah ditanam berbulan-bulan lamanya yang nantinya akan dikumpulkan dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disetor dan dijual kepada BULOG ataupun menjualnya secara langsung di pasar yang berada di desa tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun