Mohon tunggu...
Zulfikar Ali Husen
Zulfikar Ali Husen Mohon Tunggu... Penulis - Konstruktif, Inovatif dan Adaptif

Seperti Matahari

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Balada Warga Longsor

25 Februari 2021   03:31 Diperbarui: 25 Februari 2021   04:48 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hitam awan, gelap lingkungan

Menghitam langit yang cerah menandakan turun hujan

Gelap sekali sore itu pasti semua orang panic dalam kebimbangan

Padahal hanya hujan yang turun, tetapi karena daerah rawan longsor yang menyebabkan mereka bimbang

Tiga hari lalu pak RT sedang bercengkrama dengan warganya, menyapa pak Timin yang baru beli mobil, menggoda Lastri janda anak satu

Esoknya wilayah itu terkena longsor parah, keceriaan yang pak RT lihat sebelumnya sirna

Pak RT dengan warga yang tertimbun, hanya tim sar dan pihak terkait yang masih mencari 75 warga yang hilang

Naas nasibmu RT Marwan, kau tak berdosa dengan warga mu tetapi teguran itu

Lima bulan lalu penggundulan hutan dan proyek orang perkotaan

Setelah tiga bulan penggundulan hutan kontur tanah bergeser menyebabkan banyak rumah dan jalan yang retak

Sangat amat pedih warga dusun Ponorogo

Nasibnya seperti kelinci percobaan

Yang aku ceritakan ini pada desa sebelah dengan letak ditebingan

Melihat hujan saja takut

Maka dari itu untuk sebagian dari kita harus waras pada lingkungan

Mari menanam, mari menanam, pasti takkan kelam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun