Setiap derap langkah ku abadikan,
berbingkai kenangan.
Memoar tentangmu tetap ada.
Enggan sirna dalam penantian.
Kucoba sirnakan segala tentangmu.
Namun terlanjur bersemayam,
dalam keabadian jiwa,
terpatri erat pada qalbu.
Seiring berjalannya waktu.
Ia menjelma,
menghantui jiwa-raga.
Memanggil relung jiwaku,
agar tetap padamu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!