Mohon tunggu...
Zulfatus syarifah
Zulfatus syarifah Mohon Tunggu... Administrasi - Tabbasam

Jalani dengan bismillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sang Motivator

9 Desember 2019   06:47 Diperbarui: 9 Desember 2019   06:49 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

SANG MOTIVATOR
Aku adalah anak ketiga dari 2 bersaudara, aku yang paling manja diantara kakak-kakaku dan selalu mengandalkan orang-orang di sekelilingku. Aku sangat menyayangi ibu dan bapakku. Mereka selalu memberikan yang terbaik dan paling baik untukku.

Aku teringat ketika masa kecilku dulu yang sangat indah dikala bahagia,  sedih, maupun aku sakit. Merekalah yang selalu ada disampingku dan selalu menyamangatiku untuk bangkit. Peluk dari merekalah membuatku tenang.

Mereka banyak mengajarkanku arti sebuah kehidupan, rasa bersyukur, kesabaran, keikhlasan, dan perjuangan hidup yang rumit ini. Besar kecil kesalahanku pada mereka selalu memaafkan dengan ketulusan hati mereka, dan menasehatiku dengan tutur kata yang lembut dan penuh kasih sayang. Senyuman dan dorongan semangat dari merekalah yang membuatku semangat untuk menuju masa depan.

Ketika aku beranjak remaja, sempat ku berbicara kepada ibu tidak ingin kuliah tetapi ibu mengatakan "Walaupun bapak dan ibu Cuma lulas SD, tetapi bapak sama ibu pengen lihat anak-anaknya kuliah dan sukses" kata-kata ibu saat itu membangkitkanku untuk semangat belajar dan semangat semakin bertambah ketika kakakku yang pertama kuliah di kedinasan, dan kakakku kedua masuk disalah satu PTN dikota kami tinggal.

Saat aku kelas 12 SMA, aku mulai mencari-cari info PTN dan mendaftar, tetapi ketika pengumuman kelulusan masuk PTN yang sangat aku impikan tidak lulus, di situ aku merasa putus asa dan saat itu bercerita pada ibu, lalu ibu ku memberikanku semangat dan menasehatiku dengan lembut, dan kata-kata ibu membuat semangatku bangkit lagi.

Setelah itu aku berusaha mendaftar PTN lain yang aku impikan dan Alhamdulillah aku masuk PTN di luar kotaku.

Kini aku beranjak dewasa dan jauh dari keluargaku, dan di sinilah aku mulai merubah segala kebiasaan buruk diriku dan belajar mandiri. Walaupun banyak sekali tikungan tajam yang menghampiriku dan menghancurkan semangatku untuk jadi yang lebih baik.  Tetapi aku memiliki tuhan yang selalu bersamaku dan menjagaku.

Mungkin sekarang aku belum bisa memberi kebahagiaan sepenuhnya untuk kedua orangtuaku, namun aku yakin pada diriku sendiri suatu saat aku bisa membahagiakan mereka, sekilas dalam doa sederhana yang setiap hari aku ucapkan dalam shalatku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun