Mohon tunggu...
Zulfa  salsabila
Zulfa salsabila Mohon Tunggu... Guru - rencana Allah yang paling baik

berjuang lillah..

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyewa

26 Februari 2021   22:15 Diperbarui: 26 Februari 2021   22:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bagai rumah kau selalu melindungiku dikala terik panas dan juga hujan lebat. Pondasi yang kuat membuat aku percaya akan kekokohan rumah yang selama ini selalu kudatangi, entah untuk melepas penat atau sekedar untuk meluangkan waktu dari kerasnya dunia ini. Selalu dapat menemani dan menjadi tempat paling nyaman yang pernah kutemui kala badai nestapa menyapa.

Hingga sekarang aku tahu bahwa aku hanya sekedar menyewa rumah dari tubuh seorang perempuan yang memanggilmu untuk pulang. Kau bukan rumah, aku hanya menyewa dan dia adalah tuan rumahnya. Aku tak apa, hanya saja merasa bodoh karena menyewa rumah yang telah berpenghuni. Aku lebih menganggap diriku sebagai pencuri kunci rumah yang sebenarnya tuan rumahnya mengetahui hal itu. Sangat bodoh...

Secepatnya akan kukembalikan kunci itu, kepada pemilik yang sangat lama terhempas dinginnya nestapa ketika rumah itu melindungiku. Percayalah, menyewa itu hal yang sangat memalukan. Apalagi menyewa rumah yang berpenghuni dan memaksa tuan rumah didalamnya untuk kedinginan diterpa nestapa. Kau bukan rumah dan aku hanya menyewa...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun