Mohon tunggu...
Zulfa Nuriyah
Zulfa Nuriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya selamat datang, terimakasih sudah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penggunaan Google Form dalam Pembelajaran PJOK pada Masa Covid-19 di Sekolah Dasar

3 Agustus 2021   09:20 Diperbarui: 3 Agustus 2021   09:49 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada masa pendemi covid-19, Indonesia melakukan upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid19 dengan melakukan inovasi baru baik dalam bidang ekonomi, social, pendidikan, kesehatan dan keamanan. Diantara upaya tersebut salah satunya adalah dengan pemerintah mewajibkan untuk WFH (work from home), SFH (study from home). 

Sejak bulan Maret 2020 secara nasional kegiatan belajar siswa di lakukan di rumah di karenakan semakin meningkat per 20 Juli 2020 mencapai 43.803 kasus dan terus meningkat. 

Maka Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menetapkan bahwa proses belajar dilakukan dirumah melalui pembelajaran jarak jauh atau daring yang disampaikan dalam Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Upaya sekolah dalam mengikuti aturan dari Mendikbud diantara banyaknya instansi pendidikan di Indonesia yang melakukan pembelajaran jarak jauh salah satunya ialah Sekolah Dasar Negeri 1 Arjawinangun guna mendukung terlaksananya proses belajar dan mengajar di masa saat ini. 

Penggunaan pembelajaran jarak jauh (Daring) di Sekolah Dasar Negeri 1 Arjawinangun pada masa pandemi covid-19, seluruh tenaga pendidik diwajibkan untuk menggunakan pembelajaran berbasis teknologi. Perubahan tersebut termasuk dalam metode pembelajaran salah satunya adalah perubahan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).

Pembelajaran PJOK adalah suatu pembelajaran yang dilakukan dengan memaksimalkan aktivitas gerak. Dalam kondisi pandemi covid-19 seperti ini, menjadi suatu tantangan tersendiri baik bagi guru maupun peserta didik dan wali murid. 

Namun masih muncul beberapa permasalahan yang dihadapi oleh guru salah satunya adalah aplikasi dalam pengumpulan tugas belajar siswa yang sering tercecer karena media daring yang digunakan oleh guru hanya memanfaatkan WhatsApp Grup sehingga hasil penilaian belajar siswa kurang maksimal. 

Sejalan dengan hanya memanfaatkan media daring tersebut, wali murid mengeluhkan kapasitas penyimpanan smartphone menjadi cepat penuh dikarenakan file tugas belajar dari siswa lain masuk  melalui Grup belajar.

Melihat kondisi tersebut, Zulfa Nuriyah merupakan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melakukan KKN Tematik MDBPE-MBKM 2021 membantu mengimplementasikan penggunaan google form dalam pembelajaran PJOK khususnya sebagai media pengumpulan tugas siswa yang diharapkan akan memudahkan kedua pihak baik guru maupun wali murid. 

Google form inilah salah satu alat yang mudah digunakan bahkan bagi para pemula sekalipun karena tidak menggunakan koding untuk pembuatannya. Google form juga dapat dikolabosarikan dengan situs atau media lain contohnya: google docs, google drive, youtube.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun