Mohon tunggu...
Zulfa MuasarohBinti
Zulfa MuasarohBinti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah

Saya Zulfa, mahasiswi jurusan Perbankan Syariah di salah satu PTKIN di Malang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Haruskah Menghapus Budaya Asing untuk Mempertahankan Identitas Nasional?

28 Oktober 2021   08:41 Diperbarui: 28 Oktober 2021   08:43 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah benar pemuda pemudi Indonesia melupakan identitas nasional negaranya sendiri?

Menurut pengamatan saya dari sosial media, dengan mempelajari budaya asing, mempelajari bahasa asing, tidak mengindikasikan seseorang meninggalkan identitas asalnya. Sebab belajar di sini dapat digunakan untuk mempererat tali persaudaraan antar negara ketika satu negara dan negara lain bertukar paham mengenai kebudayaan.

Pemuda yang berbahasa asing tidak cinta Indonesia!

Sudahkan Anda mendengar seruan seperti ini? Hmm ... saya cukup sering mendengar ucapan bahwa anak muda yang memiliki kemampuan untuk berbahasa asing akan melupakan bahasa negaranya sendiri. Nyatanya tidak, banyak anak muda yang pergi ke luar negeri untuk membuktikan bahwa negaranya adalah negara yang patut untuk dikenal. Dengan ini dapat disimpulkan, pengenalan identitas nasional juga dapat dilakukan anak-anak muda secara global.

Budaya indonesia perlu dilestarikan sehingga identitas kita tetap bediri kokoh sebagai negara dengan berbagai macam keragaman!

Saya setuju dengan opini tersebut, sudah sepatutnya kita sebagai warga negara menjaga keberagaman yang kita miliki. Namun, tidak dengan menolak budaya asing. Terus menutup mata akan adanya perkembangan di dunia modern tidak membuat satu negara bisa dikatakan hebat dan baik-baik saja. Sebab ketika kita memiliki cita-cita agar dikenali oleh bangsa lain, kita harus pandai-pandai berbaur dengan kebiasaan mereka pula.

Lalu, apakah harus melupakan tari, bahasa daerah, dan adat istiadat? Kita hidup di zaman modern. Kalau terus bertahan pada zaman dahulu, kita akan tergerus waktu.

Tentu tidak. Melupakan apa yang sudah membudaya bukanlah tindakan yang baik. Sebab kita dibesarkan dalam lingkungan yang pastinya memiliki ciri khas yang pada akhirnya akan jadi identitas. Berkembang dan melupakan adalah hal yang tidak relevan. Kita dapat berkembang mengikuti zaman tanpa melupakan apa yang sudah diberikan nenek moyang.

Untuk mempertahankan identitas nasionalnya, pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya untuk pendidikan anak-anak muda. Seperti memberi bekal pelajaran kewarga negaraan sejak sekolah dasar bahkan hingga duduk di bangku kuliah. Selain itu, andil pemerintah dalam mengupayakan pertahanan identitas adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah seni, sehingga mereka yang mumpuni dapat berkembang dan mengenalkan identitas bangsa melalui bakatnya.

Bagaimana upaya paling tepat untuk mempertahankan budaya sebagai identitas suatu negara? Apakah harus menghapus segala bentuk budaya asing yang masuk? Termasuk K-POP, J-POP, dan lain sebagainya?

Menurut saya, pemangku kepentingan yang paling berperan di sini adalah anak muda dan dukungan negara itu sendiri. Ketika anak-anak mudanya begitu berbakat dan membutuhkan banyak tempat guna mengembangkan apa yang dia miliki, maka dia memerlukan sarana prasarana yang harusnya disediakan oleh negara. Seperti yang saya sebutkan tadi, pemerintah Indonesia sudah berupaya keras mendirikan sekolah seni dengan guru yang kompeten. Diharapkan dengan ini dunia luar semakin terbuka matanya untuk melirik betapa indah negara bernama Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun