Mohon tunggu...
Zulfa Liswanti
Zulfa Liswanti Mohon Tunggu... Guru - Guru dan Ibu RT

Mencoba dan masih belajar menulis di usia yang terus menua

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Egoisme dalam Pembagian Tugas Jam Pelajaran, untuk Apa?

29 Mei 2018   08:06 Diperbarui: 29 Mei 2018   09:55 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tak lama lagi , tahun pelajaran baru segera tiba. Peserta didik menunggu hasil pembelajarannya. Pendidik sibuk dengan pengolahan nilai peserta didiknya. Dan tentunya memasuki tahun pelajaran baru, tugas baru pun menanti. Di suatu sekolah / madrasah tentunya akan ada rapat pembagian tugas sesuai dengan muatan kurikulum yang berlaku.

Pada suatu sekolah / madrasah, tentunya guru mata pelajaran ada yang lebih dari satu. Dan tentunya jam pelajaran dibagi sesuai dengan aturan yang berlaku. Ada kalanya guru yang mengajar di kelas X, ingin mengiringi peserta didik ke kelas XI atau kelas berikutnya. Namun ada juga guru yang ngotot ingin di kelas yang sama di tahun pelajaran berikutnya. Nah, terjadilah sedikit perbedaan keinginan.

Ada baiknya juga, guru mata pelajaran kelas X mengikuti peserta didik ke kelas tinggi berikutnya. Tujuannya adalah agar bisa memperbaiki apa yang mungkin terasa kurang pada kelas sebelumnya. Atau mungkin saja , karena guru itu ingin melihat perkembangan pemahaman peserta didik yang dibimbingnya. Tapi permintaan dari guru yang bersangkutan terkadang tidak sejalan dengan teman seprofesinya. Ada yang ingin bertahan di tingkat yang sama karena berbagai alasan. Lalu muncullah egoisme yang hanya ingin menikmati kemauan pribadi. 

Ada guru yang suka menerima apa yang telah dirancang waka bidang kurikulumnya. Ada guru yang sering mengeluh dengan apa yang ditugaskan kepadanya. Ada yang guru yang maunya didengar dan dilaksanakan apa yang diinginkannya. Ada juga guru yang tak menerima pendapat teman sejawatnya. Ada juga guru yang sering mengalah karena tak ingin banyak masalah dalam hal ini. Berbagai karakter tampak di saat rapat pembagian tugas. Memahami isi hati teman sejawat terkadang pun hal yang rumit.

Sebetulnya mengampu mata pelajaran sesuai dengan sertifikasi yang dimiliki, tidaklah wajar memilih-milih kelas yang disenangi . Memberi kesempatan kepada teman sejawat untuk meingiringi peserta didik ke kelas berikutnya itu bukanlah suatu yang harus dibatasi. Toh akhirnya semua akan dijalani dengan silih berganti. Karakter kepedulian dan saling menghargai dalam hal ini patut dikedepankan.

Egoisme yang dimiliki demi kesenangan pribadi tak patut ditonjolkan. Istilah pendekatan atau kedekatan dengan waka bidang kurikulum juga tak indah dipertontonkan. Semua kita ingin diperlakukan sama. Dan semua kita ingin bertambah baik dalam segala hal, tetapi kita juga punya keterbatasan. 

Hal yang harus dihilangkan dalam kebersamaan adalah egoisme. Memberi kesempatan kepada teman sejawat karena setiap tahun pun akan silih berganti apa salahnya. Dalam pelaksanaan pembelajaran , pastilah guru mata pelajaran akan selalu bekerja sama dan berdiskusi dalam forum MGMP atau forum lainnya di dunia online untuk membahas hal-hal yang tak bisa diselesaikan berkaitan dengan materi pembelajaran atau yang lainnya. Lalu untuk apa masih memunculkan egoisme dalam hal ini? 

Tampunik, 29 Mei 2018

# Cermin untuk diri sendiri di hari libur ini dalam rangka menunggu pembagian tugas, di pagi yang berhiaskan kicauan burung di pepohonan , kicauan ayam di kandang dan udara yang sejuk di pedesaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun