Mohon tunggu...
Zulfakriza Z.
Zulfakriza Z. Mohon Tunggu... Dosen - Dosen yang senang ngopi tanpa gula dan tanpa rokok

Belajar berbagi lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rentetan Gempa Bumi Dekat Kota Ambon

31 Oktober 2017   22:44 Diperbarui: 1 November 2017   09:53 2824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Peta lokasi gempa utama dan mekanisme fokus sesar naik. (Sumber: GFZ)

Setidaknya ada 5 kejadian gempabumi pada Selasa Malam (31 Oktober 2017) di perairan Pulau Ambon dalam rentang waktu kurang dari 2 jam. Kelima gempabumi tersebut memiliki kekuatan yang signifikan dan tergolong gempabumi yang merusak. Rata-rata kekuatan gempabumi yang terjadi adalah magnitudo lebih besar dari 5. Berdasarkan data yang dirilis oleh GFZ, rentetan gempabumi yang terjadi di dekat kota Ambon adalah sebagai berikut :  

  1. 2017-10-31 13:42:28 UTC Time    Mag 5.0  Depth 28    Seram, Indonesia
  2. 2017-10-31 12:37:49 UTC Time    Mag 5.6  Depth 26    Seram, Indonesia
  3. 2017-10-31 11:50:50 UTC Time   Mag 6.1    Depth 16     Seram, Indonesia
  4. 2017-10-31 11:34:42 UTC Time   Mag 5.5    Depth 33     Seram, Indonesia
  5. 2017-10-31 11:31:42 UTC Time    Mag 5.7   Depth 27      Seram, Indonesia  
                                

Gempabumi tersebut terdiri dari gempa awal (foreshock) magnitudo 5.7 dan 5.5, gempa utama (mainshock) magnitudo 6.1 dan gempa susulan (aftershock) magnitudo 5.6 dan 5.0. Lima gempabumi tersebut merupakan gempabumi yang relatif dangkal dan kemungkinan terjadi akibat adanya aktivitas sesar naik pada zona tumbukan di baratdaya Kota Ambon. Hal ini dibuktikan dengan mekanisme fokus kejadian gempabumi yang dihasilkan oleh BMKG dan GFZ adalah mekanisme sesar naik (Thrust Fault). 

Pada gambar 1 menunjukkan lokasi gempabumi utama (mainshock) yang terjadi di perairan Laut Banda di barat daya kota Ambon. 

BMKG melaporkan bahwa tidak ada potensi tsunami akibat kejadian gempa bumi ini. Akan tetapi, masyarakat merasakan goncangan gempabumi dan menimbulkan kepanikan. Beberapa media melaporkan adanya kerusakan pada sejumlah fasilitas umum yang ada di Kota Ambon, seperti Bandara Pattimura dan Maluku City Mall mengalami kerusakan seperti yang dilansir Kompas.com.

Gambar 2. Sebaran historikal kejadian gempabumi di sekitar Peraian Banda dan Pulau Seram (Sumber: Dokpri)
Gambar 2. Sebaran historikal kejadian gempabumi di sekitar Peraian Banda dan Pulau Seram (Sumber: Dokpri)
Jika kita melihat dari sudut pandang tatanan tektonik, wilayah Pulau Seram, Pulau Ambon dan sekitarnya merupakan bagian dari busur Banda di bahagian utara. Lokasi ini berada pada zona tekntonik yang rumit. Hal ini dikarenakan wilayah tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya aktivitas tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Australia, Lempeng Pasifik-Filipina serta Lempeng Eurasia. 

Ketiga lempeng tersebut dikenal sebagai lempeng yang aktif. Implikasi atau dampak dari pertemuan dari ketiga lempeng tersebut adalah gempabumi dan terbentuknya deretan gunung api. Secara historikal, wilayah perairan Laut Banda dan sekitarnya sangat sering terjadi gempabumi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar 2 di atas. Kondisi ini memberi kesadaran kepada kita untuk selalu siaga dan berupaya mengurangi dampak risiko akibat gempabumi (ZFZ)

Bandung, 31 Okt 2017

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun