Mohon tunggu...
Zulfa Tsalisatul A H
Zulfa Tsalisatul A H Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Percayalah Allah masih bisa membolak balikan hati manusia. Sabar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesadaran Diri pada Anak

5 April 2020   20:35 Diperbarui: 5 April 2020   20:59 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesadaran diri adalah dimana seseorang mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimilikinya dengan kepercayaan diri dan perasaan optimis yang kuat yang sudah tertanam dalam jiwanya dan tidak ada doktrin atau pengaruh dari orang lain. Keadaran diri merupakan kunci untuk mengendalikan emosi seseorang. Kesadaran diri secara umum terdapat didalam kehidupan sehari-hari. Dengan kesadaran diri kita dapat menyadari mengapa emosi itu muncul dan kita dapat memperbaikinya dengan lebih baik.

Bagaimana dengan kesadaran diri pada anak? Dalam early childhood kesadaran diri anak akan terlihat pada saat anak itu dapat merespon emosi secara positif,ia dapat menempatkan emosi sesuai dengan kondisi disekitarnya. Contoh : disebuah taman kanak-kanak,pada saat jam istirahat para siswa makan bersama dan duduk melingkar. Tetapi ada satu anak yang tidak ikut duduk melingkar,anak ini makan sambil berjalan-jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa harapan indicator tingkat pencapaian perkembangan anak untuk menyesuaikan diri masih belum optimal.

Manajemen emosional ini dapat dideteksi oleh orang tua dan guru sejak anak masih usia dini. Dimana cara mendeteksinya dengan cara mengetahui karakteristik anak. Seperti memperhatikan atau mengamati bagaimana kehidupan sehari-harinya,dengan begitu dapat diketahui bahwa anak memiliki kesadaran diri yang kuat atau justru sebaliknya anak tidak dapat mengendalikan emosinya.

Anak-anak sering memeberontak,tidak dapat diatur,sulit dibilangi,dan sulit untuk menerima saran dari orang lain bahkan daro orang terdekat. Sifat seperti itu hamper dimiliki oleh semua anak,dan itu wajar karena setiap anak pada dasarnya harus memiliki sifat seperti ini.

Lalu bagaimana kita menerapkan self awareness atau kesadaran diri pada anak usia dini?

Memang tidak mudah untuk menerapkan hal ini kepada anak usia dini,tapi ini bisa dilakukan dengan mempraktikan bagaimana anak-anak untuk dapat menyadari diri mereka. Yaitu dengan memberikan mereka cerita yang menarik seperti buku yang bergambar dan mempresentasikan karakter tokoh yang ada didalam ceritanya. Dan ini juga mempunyai dampak yang bagus untuk emosi anak. Juga memberikan manfaat bagi anak dalam aspek pengembangan kognitif dan aspek pengembangan emosional.

Tidak lupa dalam cerita harus menyampaikan saran yang mengajarkan anak-anak untuk menyadari diri sendiri. Apa yang harus mereka lakukan dan tidak boleh dilakukan. Seperti contoh diatas anak yang makan sambil berjalan padahal temannya yang lain makan sambil duduk dan melingkar. Maka guru ketika menasehatinya dengan bercerita tentang sopan santun saat makan,memberinya cerita bahwah makan sambil jalan-jalan atau tidak enak diam akan membuat seseorang tersedak.

Kenapa kesadaran diri ini dimulai sejak anak usia dini?

Karena ketika seorang anak mencapai usia dewasa ,semakin sulit untuk mengubah karakternya karena itu normal,dan itu semua harus dilakukan melalui kebiasaan. Dan menyadari bahwa dia sangat penting sebelum berinteraksi dengan orang lain.

Sumber : satu, dua

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun