Mohon tunggu...
Zulfa Aulia Nurfaiza
Zulfa Aulia Nurfaiza Mohon Tunggu... Lainnya - Level Pemula

Daripada mumet dan bikin pusing pikiran, aku memilih menuliskan di sini. Sharing is caring, right? Stay safe, stay healthy❤️✨

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Si Kaya Manfaat dari Tanah Hindustan, Daun Kelor Bantu Penuhi Asupan Kesehatan

3 Juli 2020   19:03 Diperbarui: 3 Juli 2020   19:34 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sekilas Sejarah Moringa Oleifera (Kelor)

Tidak lengkap rasanya jika membahas suatu hal tidak dari asalnya. Tanaman kelor dalam sejarah mulai dimanfaatkan sekitar 2000 tahun SM atau 5000 tahun silam di India Utara. Masyarakat di daerah setempat tersebut memanfaatkan tanaman kelor sebagai bahan campuran ramuan obat-obatan. Dalam istilah Bahasa Indonesia tanaman ini dijuluki Kelor, dalam bahasa Jawwa disebut Limaran, dan dalam bahasa Latin bernama Moringa Oleifera. 

Tumbuhan ini merupakan tanaman yang diduga berasal dari Agra dan Oudh, yang terletak di Himalaya (India). Istilah 'Shigon' untuk menyebut kelor telah tertulis sejak periode awal masehi di dalam kitab 'Shushruta Sanhita'. Ada bukti bahwa daun kelor sejak ribuan tahun yang lalu telah dibudidayakan di India. 

Sejak keberadaannya di bumi, oleh masyarakat kuno India sudah tahu bahwa biji kelor mengandung minyak nabati dan dapat digunakan untuk pengobatan tradisional. Secara fisik, tanaman ini dapat tumbuh menjulang hingga kisaran 7-11 meter. Kemudian struktur daunnya berbentuk bulat telur berukuran kecil yang bersusun majemuk dalam setangkai.

Selain di India, beberapa negara dengan peradaban maju juga mengenal tanaman kelor sejak ribuan tahun silam, meskipun dengan tujuan berbeda. Selama berabad-abad, tanaman kelor telah dibawa ke berbagai daerah, mulai dari wilayah semi-tropis hingga tropis. Kini kelor sudah tumbuh tersebar di 86 negara dengan 210 nama yang berbeda, antara lain: horse radish tree, drumstick tree, benzolive tree, marango, mlonge, moonga, mulangay, nebeday, saijhan, serta sajna atau ben oil tree. Tanaman kelor sendiri juga memiliki julukan yang terinsprirasi pada manfaatnya yang luar biasa, misalnya mother's best friend, miracle vegetable, dan miracle tree.

Kandungan Serta Pemanfaatan Khasiat Daun Kelor di Indonesia

Aktivitas manusia semakin hari semakin beragam. Tingkat daya tahan tubuh yang stabil diperlukan untuk tetap bisa menjalani hari dengan optimal. Seperti pepatah yang pula mengatakan, lebih baik mencegah daripada mengobati, maka manusia memang memiliki kewajiban menjaga dan harus bertanggungjawab atas kesehatan yang dimiliki.

Di zaman yang penuh dengan hingar bingar kemajuan baik teknologi maupun pembangunan,  nampaknya juga menyerang sektor pangan. Banyak sekali ditemukan jajanan sampai masakan siap saji yang cenderung memiliki kadar gizi yang rendah. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bijak dan teliti dalam memilah serta memilih apa yang akan kita konsumsi. 

Sebab jika tidak jelas asal-usul makanan yang kita konsumsi dan terlanjur masuk ke dalam tubuh maka akan fatal jadinya. Sekalipun efek samping yang ditimbulkan memang tidak serta merta timbul begitu saja, tetapi malah diperparah dengan penumpukan zat berbahan kimia yang mampu merusak organ-orang badan kita.

Di Indonesia, sebagai negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam baik hewani maupun nabati terdapat tanaman yang mengandung banyak manfaat bagi kesehatan masyarakat. Terdapat berbagai jenis tanaman yang merupakan makhluk hidup alami yang mengandung zat gizi yang sangat tinggi mulai dari zat gizi makro hingga zat gizi mikro. Salah satu tanaman yang dimaksud tersebut ialah Moringa oleifera atau yang lebih sering disebut pohon kelor oleh masyarakat Indonesia.

Namun, rupanya belum banyak orang mengetahui akan manfaat-manfaat pohon kelor sehingga pemanfaatannya masih sangat rendah di masyarakat. Tanaman kelor mungkin masih terdengar asing. Meskipun demikian tanaman dengan istilah latin moringa oliefera ini tak kalah memiliki bermacam khasiat yang bermanfaat. Hal ini perlu disokong dengan edukasi yang semakin dipermudah dengan kecanggihan teknologi informasi kepada seluruh masyarakat agar dapat mencapai kehidupan yang sehat bersama.

Salah satu manfaat yang dapat diambil dari pohon kelor ialah terdapat pada bagian daunnya. Hasil penelitian kesehatan menyatakan bahwa daun kelor memiliki berbagai kandungan nutrisi yang bermanfaat dan aman untuk dikonsumsi manusia. Kandungan yang paling diunggulkan pada tanaman ini yaitu protein, vitamin A (-karoten), dan zat besinya yang tinggi sehingga bagus untuk dikonsumsi dan dapat memenuhi kebutuhan gizi seluruh kalangan tanpa memandang jenis usia. 

Terutama pada kelompok rawan gizi rendah, daun kelor akan sangat dapat membantu dalam usaha pemenuhan gizi seimbang. Tidak hanya itu, daun kelor juga mengandung berbagai macam asam amino di mana hal ini jarang sekali ditemui pada sayuran.

Manfaat lainnya yang terkandung dalam daun kelor yaitu mampu meningkatkan status gizi pada anak malnutrisi. Penelitian kesehatan lainnya juga menunjukkan bahwa daun kelor dapat mengatasi masalah gizi buruk di berbagai negara dengan cara menambahkannya kedalam makanan sehari-hari anak. Saat ini banyak negara-negara tropis yang memanfaatkan daun kelor untuk mengatasi masalah gizi buruk pada anak dan ibu hamil.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun