INILAH ASAKU
Hujan bulan ini kembali menerpa dini hariku
Impian kala itu hampr saja kuakhiri
Zona yang tak nyaman mulai ditnggalkan
Bunga manisku akan mekar sebentar lagi
Menjadi penantian besar
Yang selalu dinanti
Hingga detik berganti
Â
Gugatan para pecundang terlampir
Impian itu terhalang suatu masa
Lamunan ini belum berhasil
Bekalku masih kurang
Nestapa buruk bisa saja menghampiri
Aksiku butuh usaha yang lebih berarti
Â
Perngorbanan keras harus diabdikan
Lamunan yang berupa untaian kata
Tak boleh berakhir dengan ketidakpastian
Cita cita kuuntai kembali
Alangkah beratnya jalan ini
Berjalan sendiri sembari memikul berat di dahi
Marak sekali yang membentengiku
Seolah aku menjadi musuh terbesarnya
Â
Untunglah . . .
Umurku masih muda
Waktuku juga masih panjang
Aksiku belum terlahir sepenuhnya
Berharap dating angin rindu
Kujadikan teman dikala badai itu dating lagi
Â
Oh sungguh ironis
Dipaatahkan semangat disana dan disini
Nihil kepastian
Aku semakin larut dalam kesedihan
Â
Cita-cita ini masih menjadi ambisi
Kubuktikan kepada penghalang yang menghadang
Hidupku berarti
Pintaku tak sekedar ekspetasi
Harapanku akan menjadi bahan bukti