Mohon tunggu...
Zulfa Aini
Zulfa Aini Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama dalam Milad Muhammadiyah Ke-109

29 November 2021   01:12 Diperbarui: 29 November 2021   01:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandemi Covid-19 memberikan pembelajaran akan pentingnya untuk memuliakan sesama manusia. Bersama-sama berusaha untuk mengatasi virus Covid-19 dan melakukan vaksinasi sebagai ikhtiar memelihara dan memuliakan manusia sebagai makhluk Allah. "Kehilangan satu nyawa sama dengan seluruh nyawa manusia, sebaliknya menjaga kehidupan satu jiwa manusia sama dengan memelihara seluruh manusia". (Q.S. Al-Maidah: 32).

Ketiga, nilai persaudaraan dan kebersamaan.

Pandemi ini merupakan persoalan semua umat manusia. Sebagai umat Islam kita diajarkan bersabar dan tawakal dalam menghadapi segala musibah. Namun bukan berarti kita mengabaikan dan acuh terhadap keadaan, termasuk dalam keadaan dan penderitaan orang lain yang terpapar virus covid-19. Dalam hal ini diperlukan rasa persaudaraan dan kebersamaan dari semua pihak sebagai wujud pelaksanaan nilai utama untuk menjalani kehidupan bersama di tengah perasaan satu nasib.  Kondisi darurat dan musibah ini sungguh memerlukan sikap persaudaraan dan kebersamaan seluruh masyarakat dengan nilai kasih sayang dan saling menolong.

 Keempat, nilai kasih sayang

Islam adalah agama yang mengajarkan kasih sayang dalam wujud kepeduliaan, empati, simpati, serta kebersamaan atas kondisi dan sesama. Jika tidak bisa membantu sesama dengan tindakan maupun materi setidaknya kita tidak menambah masalah dan beban mereka. Nilai kasih sayang antar manusia terhubung dengan kasih sayang Allah, sebagaimana hadis Nabi yang artinya: "Orang-orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Yang Maha Penyayang dan Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, maka sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit" (H.R. 'Abdullh bin 'Amr r.a.). 

Kelima,  nilai tengahan atau moderat.

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 Muhammadiyah mengembangkan pendekatan wasaiyah (sikap tengahan) dengan mengambil langkah berdasarkan pertimbangan rasional ilmiah dan spiritual-rohaniah. Sebagai muslim kita tidak boleh memiliki sifat takut berlebihan dalam menghadapi keadaan. Sebaliknya jangan bersikap nekad tanpa pertimbangan. Adapun sikap yang dianjurkan ialah syaj'ah, yakni berani dengan seksama. Ajaran sikap tengahan dalam menghadapi sesuatu yang tidak menyenangkan bertujuan agar kita tidak terjebak pada sikap ekstrem dan berlebihan.

Keenam, nilai kesungguhan berusaha

Sikap bersungguh sungguh, optimis disertai ikhtiar harus selalu ada dalam diri kita dalam menjalani kehidupan. Untuk mengubah keadaan yang buruk dari pandemi Covid-19 ke situasi yang lebih baik, semua orang harus bersama-sama bertekad mengubah keadaan pandemi ini agar segera berakhir dengan tetap berserah pada kekuasan Allah. 

Optimisme dalam wujud tekad dan ikhtiar untuk berubah akan menjadi jalan dalam memecahkan persoalan-persoalan umat dan bangsa. Dengan usaha tekad dan ikhtiar yang sungguh-sungguh, bersatu, dan optimis maka Allah akan meringankan beban hidup dan membuka jalan kesulitan menjadi kemudahan. Selama manusia terus gigih berikhtiar dan tawakal, atas pertolongan dan kasih sayang  Allah maka beban hidup dan kesulitan akan berbuah menjadi jalan lapang dan kemudahan (Q.S. Al-Insyir:  1-8).

Ketujuh, nilai keilmuan atau ilmiah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun