Mohon tunggu...
Money

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal Dalam Perspektif Islam

14 Oktober 2017   07:13 Diperbarui: 14 Oktober 2017   07:26 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Atinya:"Dari Amr bin syu'aib dari bapaknya dari kakeknya ia berkata " rosulullah SAW bersabda:"tidak halal menjual sesuatu yang tidak engkau miliki, dan tidak boleh ambil keuntungan pada suatu yang belum ada jaminan (kejelasan hukumnya)". (HR. Ibnu Majah).

Modal merupakan asset yang digunakan untuk membantu distribusi asset yang berikutnya. Menurut prof.Thomas milik individu dan Negara yang digunakan dalam menghasilkan asset berikutnya selain tanah adalah modal. Modal dapat memberikan ke puasan pribadi dan membantu untuk menghasilkan kekayaan lebih banyak

Suatu sistem ekonomi islam harus bebas dari bunga. Dalam sistem itu bunga tidak di perkenakan memainkan pengaruhnya yang merugikan perkerja, produksi dan distribusi. Dengan alasan inilah, modal telah menduduki tempat yang khusus dalam ilmu ekonomi islam. Dalam hal ini kita cenderung menganggap modal "sarana produksi yang menghasilkan" tidak sebagai faktor produksi pokok, melainkan sebagai suatu perwujudan tanah dan tenaga kerja sesudahnya. 

Pada kenyataan modal dihasilkan oleh pemakaian tenaga kerja dan pengguna sumber sumber daya alam. Dalam karya karya wicksell, hal ini adalah  " suatu keseluruhan tunggal yang terpadu dari tanah dan tenaga kerja yang tersimpang, tertumpuk bertahun tahun lamanya". Oleh karena itu dalam satu masyarakat bebas bunga, modal dapat di perlakukan dalam pengertian yang di gunakan dalam produksi kapitalistik.          

Jadi kita akan membatasi diri pada suatu analisis mengenai masalah penumpukan modal dalam sistem ekonomi islam. Tetapi, analisis seperti itu sebaiknya di dahului oleh suatu rujukan singkat pada penggolongan modal yang luas, yang boleh di pandang dari segi masyarakat dan dari segi masing masing individu. Dari susdut sosial semua benda yang menghasilkan pendapata selai tanah, harus di anggap sebagai modal termasuk barang barag milik umum. Modal pribadi adalah sesuatu yang di harapkan pemiliknya akan memberika peghasilan kepadanya.

Dalam pegertia modern pinjaman pera pemeritah adalah modal, di padag dari segi orang orang yag memberika pinjaman semacam itu, amu di lihat dari titik tolak sosial ini bukanlah modal.karena suatu sistem ekonomi islam mendukung suatu masyarakat yang seimbang, perbedaan antara modal pribadi dan sosial jadi tidak penting. Tetapi tidak demikian halnya dalam masyarakat kapitalis sekarag ini. Negara islam mempunyai hak untuk turu tangan bila modal swasta di guaka utuk merugika masyarakat. Tersedia hukumya yag berat bagi mereka yag meyalah gunakan kekayaan untuk merugikan masyrakat. Islam mengingakan hati nurani moral yang mendasar, dengan menanamkan takwa kepada tuhan, yang dalam prakteknya berarti menghindari semua bentuk perilaku anti sosial.

Modal tumbuh dari tabungan tabungan yang memungkinkan terciptanya barang barang modal. Tetapi teciptanya barang barang modal itu tergantung pada dua hal yang bertentangan konsumsi sekarag yang berkurang dan harapan akan produksi yang meningkat di masa yang akan medatangdemikianlah, yang dinyatakan oleh Keynes, kita di ingatka pada 'Fable of the bees'. (dongeng tentang lebah) kegembiraan hari esok harus ada karena " raison d etre" alasan adanya) kesuraman hari ini.

Sekarang timbul pertanyaan mengapa dalam sebuah sistem ekonomi islam yang bebas bunga orang tidak akan memakai seluruh barang barang konsumsi yang tersedia utuk di tabung bagi masa depan, karena para penulis seperti marshall berpendapat bahwa tingkat bunga merupakan salah satu faktor yang mengatur volume tabungan, semakin tinggi tingkat bunga yakni semakin besar imbalan bagi tabungan, semakin tinggi pula kecendrunga untuk menabung dan sebaliknya. Tetapi banyak penulis seperti Keynes telah melontarkan keraguan yang sugguh sungguh terhadap hubungan antara tingkat bunga dan volume tabungan. 

Menurut mereka, suatu tigkt bunga yang tinggi akan menekan kegiatan ekonomi dan meyebabkan volume penanamann modal yang lebih kecil. Sebagai akibatya pendapatan uang yang terkumpul akan mengecil dan dengan adanya kecenderungan yang sama untuk menabung volume tabungan akan mengurang. Kenyataanya adalah bahwa jika individu-individu rasional, mereka mungkin lebih banyak menabung penghasilan mereka, bila tigkat bunganya tiggi. Suatu tingkat bunga yag tinggi berarti lebih tigginya imbalan bagi tabugan, oleh karea itu, berdasarkan alasan-alasan rasional murni, orang akan lebih banyak menabung. Tetapi menabung merupakan salah satu hal yang paling tidak rasional bila dikitari oleh banyak jenis pajak sosial dan larangan.

Yang di anggap penting dalam hal ini ialah bahwa modal dapat juga tumbuh dalam masyarakat yang bebas bunga, janganlah lupa bahwa islam memperbpolehkan adanya laba yang berlaku sebagai insentif untuk menabung. Lagi pula hanya sistem ekonomi islam yang dapat menggunakan modal dengan benar dan baik, karena sistwm kapitalis modern kita dapati bahwa manfaat kemajuan teknik yang du capai olehilmu pengetahuan hanya bias di nikmati oleh masyarakat yang relative kaya, yang pendapatannya melebihi batas pendapatan untuk hidup sehari-hari.

Tetapi islam melindungi kepentingan simiskin dengan memberikan tanggung jawab moral terhadap si kaya untuk memperhatikan si miskin. Kedua, islam mengakui sistem hak milik pribadi secara terbatas, etiap usaha apasaja yang megarah kepenumpukan kekayaa yang tidak layak degan tangan segelitir orag, di kutuk dengan cara ini, islam menyetujui dua pembentukan modal yang berlawanan yaitu konsumsi sekarang yang berkurang dan konsumsi mendatang yang bertambah. Dengan demikian memungkinkan modal memainkan peranan yang sesungguhnya dalam proses produksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun