Mohon tunggu...
Zul Fauzi Nugroho Hadi
Zul Fauzi Nugroho Hadi Mohon Tunggu... Penulis - Sempatkan Bahagia

Mahasiswa Universitas Jember Fakultas Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Permasalahan OPT Padi Sawah dalam Aspek Ekonomi

19 Juni 2020   21:20 Diperbarui: 19 Juni 2020   21:21 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jenis OPT ada tiga yaitu hama, penyakit, dan gulma. Hama merupakan organisme yang merusak tanaman secara langsung diantaranya, yaitu: serangga, moluska, tikus, dan nematoda.

Serangga dapat membawa dampak kerugian yang sangat besar, namun serangga tidak memeberikan efek yang menyebar terhadap tanaman lain (tidak menular). Penyakit merupakan gejala tidak normal pada suatu organisme baik itu makro maupun mikro.

Dampak yang akan ditimbulkan disebut gejala atau rasa sakit. Dampak tersebut dapat menurunkan imunitas sehingga menimbulkan efek abnormal pada organisme terutama pada tanaman. Penyakit pada tanaman dapat diakibatkan oleh virus, bakteri dan cendawan.

Gulma merupakan tanaman yang tidak seharusnya tumbuh pada tempat tanaman utama atau tanaman yang dibudidayakan. Gulma bersifat menggangu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang dibudidayakan, karena menyerap nutrisi tanah yang berada di sekitar tanaman utama berada.

OPT dapat menyerang tanaman apa saja dan di mana saja. Salah satunya yaitu walang sangit yang merupakan hama OPT tanaman padi yang memiliki dampak kerugian yang besar bagi petani. Hama ini merupakan hama pengganggu yang memiliki ciri khas mengeluarkan bau menyengat ketika sedang dalam bahaya.

Hal tersebut dilakukan karena merupakan bentuk pertahanan diri dari ancaman predator. Walang sangit meyerang tanaman padi saat memasuki fase generatif. Fase generaif yaitu dimana tanaman melakukan reproduksi, seperti: pembentukan bunga, buah, dan biji.

Walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan tangkai bunga dan bulir padi pada fase pengisisan bulir dan pemasakan bulir. Hal ini menyebabkan pengisian dan pemasakan bulir tidak sempurna dan hampa atau kosong serta kualitas padi menjadi menurun (Suryanto, 2010).

 Laba-laba merupakan salah satu organisme yang ada di areal persawah. Hewan ini membentangkan jaring dan bertelur pada helai daun padi sehingga dapat disebut hama, karena dapat menrunkan kualitas hasil produksi. Namun, laba-laba juga termasuk sebagai serangga predator, karena dengan adanya laba-laba jumlah hama seranga akan berkurang.

Laba-laba memangsa serangga-serangga kecil yang berada di bentaran sawah seperti wereng dan walang sangit. Sehingga Laba-laba disebut sebagai musuh alami hama. Selain laba-laba kumbang juga termasuk sebagai predator karena mampu mengatasi hama kutu daun dan hama wereng sehingga serangan hama berkurang dan dapat meningkatkan produktivitas panen.

Hewan lain seperti jangkrik yang merupakan hewan omnivora juga bisa dikategorikan sebagai predator, karena jangkrik hanya memakan daun tua yang tidak produktif dan beberapa jenis jamur. Jangkrik efektif memangsa telur penggerek batang, ulat grayak penggulung daun, wereng batang coklat, dan wereng hijau (Usyati., dkk, 2018).

Tanaman padi dapat terkena penyakit seperti Bacterial blight atau bakteri hawar beras yang dapat muncul ketika sawah digenangi oleh air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun