Mohon tunggu...
zul azmi
zul azmi Mohon Tunggu... Guru - Pencari Hikmah

Pembelajar Abadi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

KEMBALILAH PADA KU

2 Oktober 2020   21:09 Diperbarui: 2 Oktober 2020   22:09 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Biasanya setiap minggu aku bisa menulis satu judul.Sudah lewat satu Minggu jari jemari ku tidak menghasilkan tulisan kecuali sepuluh kata di status fb.

Bisanya ide keluar saja dan ku tuangkan dalam tulisan meski cerpen.Namun belakangan ada kebuntuan yang ku rasakan.Padahal yang akan ku ceritakan banyak,tapi kok ada malas dan kurang yakin untuk menulis apa yang ku pikirkan.

Kalau penyebabnya sibuk, ngak juga.Biasanya meski banyak kesibukan ku selesaikan juga satu judul meski larut malam.Kalau sebabnya letih, tidak juga rasanya.Kadang meski capek seharian beraktivitas, cerpen selesai juga.

Minggu ini benar benar mandeg fikiranku untuk menulis. Sudah ku mulai menuangkan apa yang teras dan kualami seharian.Tapi baru satu alinea, jariku menghapus alinea itu.Dan itu yerjadi berulang ulang.

Aku sadar dan dan bangkit dari kemalasan yang menjerat ini.Masakan satu judul saja tidak bisa kutuliskan.Terlalu lemah, kata hatiku.

Akhirnya ku mulai menulis lagi meski harus menghadapi malas dan pesimis.Perlahan lahan tak terasa aku sudah sampai sepuluh paragraf.

Semangatku makin bangkin, ide demi ide mulai bermunculan.Apa yang ku lihat setiap hari bergelayutan di benakku dan membuat tulisan ku mengalir bak banjir bandang.Momen ini tidak ku sia siakan,aku terus mengetik meskipun tidak sekilat anak-anak milenial yang kedua ibu jarinya bergerak menari-nari mempermainkan kybort handphone.

Hiruk pikuk berita politik di televisi kadang menganggu juga, namun aku tak memperdulikan meskipun aku suka dengan berita politik.

Aku pikir saat ini aku harus khusyuk menulis, ada saat-saatnya aku bergelut dengan berita politik.Tapi ada satu gannguan yang mengalahkan dan memaksaku harus berhenti menulis.Dan kalau gangguan itu datang aku harus tega meninggalkan tulisanku apabila Rahmah dan Adibah cucu kesayanganku mendekatiku.

Rahmah dan Adibah biasanya butuh perhatian sebentar saja.Kalau mereka berdua sudah disapa, mereka asyik main kembali.Untuk memulai lagi tulisanku, sedikit berat.Terkadang lupa ide selanjutnya.

Hari sudah larut malam, mata mulai mengantuk.Namun ide terus bermunculan.Aku berkelahi dengan kantuk,Aku bertekad malam ini tulisanku harus tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun