Mohon tunggu...
Zuhdi Saragih
Zuhdi Saragih Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi dan Akademisi Komunikasi

PR Advisor | Lecturer | Communications Expert | zuhdi_saragih@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Vaksin Covid-19 dalam Pusaran Krisis Komunikasi

16 November 2020   09:14 Diperbarui: 16 November 2020   15:12 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin. Getty Images

Strategi komunikasi. Sumber foto: seputarilmu.com
Strategi komunikasi. Sumber foto: seputarilmu.com
Nah kalau sudah seperti ini maka akan sulit dijamin bahwa informasi vaksin Covid-19 yang beredar di media akan seragam. Salah satu yang menjadi sorotan dalam komunikasi krisis adalah peran seorang juru bicara yang mempunyai kompetensi dan cakap dalam menyampaikan informasi khususnya pada media. 

Kedua adalah pengelolaan arus informasi melalui pusat krisis. Fungsinya dapat mengontrol konten informasi sehingga orang dapat membedakan apa yang benar dan yang tidak. 

Oleh sebab itu sejak awal komunikasi Covid-19 secara officially seyogiyanya disampaikan oleh satu orang juru bicara apakah dari Kementerian Kesehatan atau Satgas Covid -19.

Regester & Larkin (2005) menyoroti beberapa konsekuensi diakibatkan oleh suatu krisis yang cenderung menimbulkan keraguan, ketidakpastian dan kecurigaan mengenai realitas dan bahaya yang mengikutinya. 

Krisis bersifat dinamis, berubah terus setiap saat dan keadaan ini harus diceritakan semuanya terutama pada media. Oleh sebab itu perlu dikendalikan dalam satu organisasi krisis yang memantau dan meng-update kebaruan data-data. 

Media sangat berperan selama pandemi Covid-19 untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Namun media butuh diberikan informasi yang terus menerus, cepat dan tepat sebab menunda kabar buruk dapat mengirimkan isyarat yang keliru dan memberi kesan seolah ada sesuatu yang disembunyikan. 

Media center harus dikelola dengan baik dan cukup mendapatkan informasi yang akurat sehingga berita yang dihasilkan tidak membingungkan masyarakat.

Media massa memiliki fungsi sebagai pemersatu antar golongan, suku, bangsa, ras, etnis dari berbagai wilayah. Fungsi ini haruslah dimiliki oleh setiap media massa untuk menciptakan perdamaian dan mencegah timbulnya konflik. 

Dalam situasi terjadinya informasi vaksin Covid-19 yang tak menentu ini, disadari atau tidak sedikit banyaknya media ikut terlibat sebagai pelaku dalam mengkonstruksi terbentuknya opini yang tak baik.

Apalagi kita ketahui bersama bahwa keberadaan media sosial merupakan benang merah dalam situasi krisis. Satu sisi media sosial menjadi saluran informasi utama di masyarakat, tetapi dalam waktu bersamaan media sosial juga tidak jarang menjadi penyebar informasi hoax. 

Ironisnya dalam masa krisis kita tidak punya cukup waktu untuk menyadarkan masyarakat agar selalu berhati-hati dalam mengkonsumsi informasi yang ada di media sosial. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun