Mohon tunggu...
Zubaili
Zubaili Mohon Tunggu... Guru - Guru Honorer - Aceh. "Belajar Harus Berguru, Bukan Meniru"

Menulis adalah bagian dari belajar. Dengan belajar, kita bisa mengajar... Dengan mengajar, kita bisa belajar...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Anak-anak Rindu Bermain

29 Juli 2021   13:15 Diperbarui: 29 Juli 2021   13:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi, saat keluar rumah, saya disajikan pemandangan yang membuat saya bernostalgia ke masa kecil saya. Matahari pagi ini cukup panas. Tapi saya melihat beberapa orang anak kecil tetap semangat bermain.

Cuaca panas tak menyurutkan semangat anak-anak untuk bermain sepakbola. Senang rasanya melihat keceriaan mereka yang bermain sepakbola. Sesekali terdengar suara suara riuh sambil berlari karena telah berhasil mencetak gol ke gawang lawan.
Namanya juga anak-anak. Tentunya mereka senang dengan dunia bermain. Bahkan, saat belajar pun mereka menginginkan belajar sambil bermain. Tidak melulu harus serius dalam belajar sehingga membuat mereka bosan.

Apalagi dengan kondisi pandemi seperti sekarang. Mereka sudah lama tak bermain dengan kawan-kawannya seperti Tempoe Doeloe saat pandemi belum menyerang negeri ini. 

Padahal bermain adalah dunia mereka, dan mereka impikan. Sama halnya seperti kita waktu kecil dulu, pasti akan merasa sedih kalau dilarang bermain oleh orang tua kita. Dan ini juga mereka rasakan, walau sebagian anak yang pendiam tidak menyampaikannya. 

Bermain bagi anak dapat meningkatkan kreativitas, membantu pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan pemikiran, membentuk daya imajinasi anak. Permainan apa saja, termasuk bermain sepakbola seperti yang saya lihat saat keluar dari rumah. 

Sebagai orang tua, biarkanlah mereka bermain sejenak dengan kawan-kawannya, tentunya juga perlunya pengawasan orang tua untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun