Mohon tunggu...
ZAENUL STIYAWAN
ZAENUL STIYAWAN Mohon Tunggu... Guru - guru dan penulis

sura dira jaya ningrat lebur dening pangastuti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Covid 19, Ujian Tuhan tentang Kemanusiaan

29 Maret 2020   22:43 Diperbarui: 29 Maret 2020   22:51 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: natioalgeographic.grid.id

Hasil dari pikiran bodoh yang begini, juga mengakibatkan 200 jamaah di Masjid Jami, Kebun Jeruk, Jakarta Barat menjadi ODP dan diisolasi karena dalam jamaah tersebut terdapat tiga orang yang positif COVID 19.

Bahkan yang lebih parah lagi ada yang mengklaim bahwa Virus ini adalah tentara Allah untuk orang-orang Kafir. Tipe yang ini, orang yang memang sudah mabuk dengan agamanya sendiri. 

Virus itu bukan seperti manusia yang menyerang karena alasan agama, ras, ataupun kepentingan politik. COVID-19 ini adalah masalah kita bersama, seluruh umat manusia. Yang dapat menyerang siapapun, sesaleh apapun kamu, serupawan apapun dirimu, bahkan setinggi apapun jabatanmu. Jadi Tolong, singkirkan dulu keegoisan dan rasa sombongmu yang merasa paling dekat dengan Tuhan itu.

Tipe-tipe manusia 'unik' yang saya sebutkan di atas adalah fakta yang ada dan harus bersama-sama kita edukasi dan kita hadapi. Ini Juga merupakan ujian dari Tuhan untuk orang-orang yang waras pikirnya. 

Sekaligus, hal tersebut menjadi bahan evaluasi bagi kita semua bahwa karakter egois, senang menyepelekan masalah dan mabuk agama ini menjadi PR kita bersama. Artinya kedepan, pendidikan kita sudah harus menekankan pada pembentukan karakter kepedulian yang kontekstual dan riil. 

Bukan yang tekstual dan hanya menciptakan jargon-jargon yang terlihat bagus yang hanya dihafal oleh siswa. Pendidikan kedepan sudah saatnya ditekankan pada bagaimana menghadapi krisis SDA dan memanfaatkan atau bahkan menciptakan teknologi agar SDM kita tidak gagap dalam menjawab tantangan masa depan. 

Pendidikan kita sudah saatnya ditekankan pada humanisme, sehingga doktrin agama yang salah kaprah tidak mudah terdogma pada generasi yang akan datang. semoga badai ini segera berlalu. Mari bersama-sama saling menjaga dan menghilangkan keegoisan kita dengan tetap dirumah, membeli masker dan hand sanitizer seperlunya dan jaga pola hidup bersih.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun