Mohon tunggu...
Sekarwati
Sekarwati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pembakaran Bendera, Aksi Bela Tauhid dan Kepentingan Politik Menjelang Pemilu 2019

27 Oktober 2018   11:32 Diperbarui: 27 Oktober 2018   12:07 913
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Bela Tauhid di Jakarta (foto: kompas.com)

Ungkapan maaf dan penjelasan kronologis dari aksi pembakaran bendera itu tak dihiraukan sama sekali. Warganet telah menjadi hakim di linimasa.

Isu yang diangkat adalah pembakaran bendera ini bukan soal bendera HTI, melainkan pembakaran bendera tauhid. Simbol umat Islam. Mereka yang telah melakukannya berarti telah menghina agama Islam.

Menariknya, dari pantauan di media sosial, terlihat mereka yang ramai dalam isu pembakaran bendera HTI ini memiliki keterkaitan dengan kubu yang dulu mendorong adanya penghukuman bagi Mantan Gubernur DKI Jakarta atas dugaan penistaan agama. Hashtag yang diangkat pun juga berkaitan dengan tagar #2019GantiPresiden.

Mengapa demikian? Sebab, banyak diantara 'penggoreng' isu ini, sembari mengagitasi warganet dengan argumentasi kebencian dan isu SARA, juga mempromosikan gerakan #2019GantiPresiden. Mereka adalah satu kubu yang sama.

Ujung-ujungnya bisa ditebak, mirip dengan kejadian-kejadian sebelumnya, insiden pembakaran bendera itu didorong menjadi aksi massa. Para buzzer dan pasukan siber bekerja guna mengarahkan publik agar ada demonstrasi besar-besaran terkait pembakaran bendera ini. Kalau bisa sampai berjilid-jilid.

Aksi Politis?

Beberapa hari pasca pembakaran bendera itu, Aksi Bela Tauhid pun diumumkan di media sosial. Sebagian warganet beramai-ramai menyebarkan poster dan pesan berantai terkait ajakan dan seruan aksi ini.

Mereka berusaha meyakinkan masyarakat umum bahwa aksi ini murni untuk membela agama, dan juga kalimat tauhid yang telah dibakar oleh Banser NU.

Namun, kenyataan berbicara lain. Fakta bahwa ada dorongan politis dalam Aksi Bela Tauhid itu tak bisa disangkal. Beberapa bukti menunjukkan bahwa aksi ini lebih dilatarbelakangi kepentingan politik, dibandingkan membela agama.

Hal itu bisa ditelusuri dari beberapa bukti, pertama, inisiator Aksi Bela Tauhid ini rata-rata adalah pendukung capres tertentu. Mereka juga kubu yang sama ketika aksi 411 dan 212 digelar di jakarta.

Kedua, muncul simbol-simbol wajah Prabowo dan Sandi dalam Aksi Bela Tauhid. Mobil bergambar wajah Prabowo-Sandi terlihat mondar-mandir dan menjadi lokasi selfie paling disasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun