Mohon tunggu...
Ziyad Safirul auliya
Ziyad Safirul auliya Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

saya adalah seorang alumni mahasiswa Hubungan Internasional di Universitas Darussalam Gontor

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Little Miss Sunshine"

12 Mei 2022   20:54 Diperbarui: 12 Mei 2022   21:00 688
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Apa sesungguhnya arti  Keluarga itu? disaat tersakiti mereka tetap setia dan menyembuhkanmu.

Cerita yang begitu sweet ketika satu keluarga mempunyai masalah tersendiri. Dalam film memaparkan beberapa karakter serta maslah yang dihadapi masing masing peran. Mulai dari sang ayah yang menjadi kepala keluarga dengan pekerjaanya yang kurang sukses, ditambah lagi sang anak Dwayne yang enggan berbicara sama sekali hingga dia lulus penerrbangan, kemudian Istri yang stres karna sering dikritik oleh suami serta paman Frank yang Gay dan memutuskan percobaan untuk bunuh diri ketika patah hati kemudian Olive anak dari perempuan Richard dan Sheryl, adik dari Dwayne ini ingin memenangkan kontes, meskipun mengenakan kaca mata dan perutnya sedikit buncit anak perempuan ini optimis karna motivasi dari kakeknya. Yna gterakhir adalah Grandpa Edwin, ayah dari Richard ini dibergentikan tugas karna memakai heroin dan dipulangkan dari tentara.

Diawali kisah Olive yang ingin mengikuti sebuah kontes children beauty pageant "Little Miss Sunshine" di Redondo Beach, California. Karena mereka tidak mempunyai uang yang cukup, mereka akhirnya menaiki mobil, dalam perjalanan 6 anggota pun ikut dan pergi bersama untuk mendukung Olive. Mobil itupun sering mogok dan beberapa fungsi dari mobil itu tidak berfungsi hingga akhirnya dalam perjalanan Edwin meninggal karna overdosis dan Richard menaikkan Mayatnya dalam mobil tanpa sepengetahuan pihak Rumah Sakit ketika berapa disana. Ditambah lagi frustasinya anak laki laki mereka karna tau jika tidak bisa menjadi Pilot jika buta warna.

Akhir tibanya di Calivornia, Olive tampak optimis jika piala serta kemenanganya akan tiba, akann tetapi tidak disangka, jika guru dari Olive adalah kakeknya sendiri, dengan sifat yang mesum dan suka wanita, kakek Olive si Edwin tersebut mengajarkan teknik tari dancing yang tak sewajarnya diajarkan kepada Olive yang masih kecil. Tak disangka Keluarga tersebut masih mendukung dan memberi semnagat walaupun seluruh ruangan telah mengolok dan menertawakan gaya Olive. 

Akhir dari pertunjukan, pihak panitia pun menghubungi polisi akan hal ketidak senooh tampilan tersebut, akhirnya mereka dibebaskan dengan syarat tidak boleh mengikuti kontes lagi di Calivornia.

Pesan kesan dalam film tersebut nampak dilihat dari sifat mendukung satu sama lain disaat kekecewaan sudah menggerogoti hati mereka, sering sekali kita menjadi egois dan merasa benar dalam lingkungan keluarga, akan tetapi film ini menghadirkan rasa penuh CINTA dan DAMAI. Dalam hal apapun mereka terpuruk mereka tetap mendukkung satu sama lain walaupun dalam diri mereka mempunyai masalah yang besar untuk dihadapi.

Cinematografi yang bagus, ditambah karakter dalam film memerankan ciamik dan sifat dari keluarga tersebut didukung oleh masalah yang kompleks ditambah lagi pesan dari film cerita tersebut membuat kita sadar CINTA membuat kita terarah.

Film ini mengajarkan kita betapa buruknya perpecahan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun