Mohon tunggu...
zirnasari yenni
zirnasari yenni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Bungkus Urang Awak

8 Mei 2023   15:09 Diperbarui: 8 Mei 2023   15:14 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Nasi bungkus urang awak


Sudah beberapa hari ini saya terpaksa menikmati makan nasi bungkus, ya karena ada kegiatan di sekolah yang menyebabkan saya tidak bisa makan siang bersama dengan keluarga. 

Maklumlah wanita karir...cie .cie ..hehehe, sedikit lebay. Setiap membuka bungkusan nasi saya selalu merasa kagum dan merasa heran, kenapa kalau dibungkus porsinya selalu lebih banyak dari pada makan langsung di tempat rumah makannya. Dengan rasa penasaran yang tinggi saya mulai mencari penyebabnya, walau sedikit ragu apakah ada cerita nasi bungkus orang Minang di internet. 

Eh ...rupanya ada dan saya baru tau ada falsafah dibalik nasi bungkus urang awak. Mau tau Ndak apa?...hehehe biar saya kasi tau ya. Dibalik sebungkus nasi urang awak atau lebih di kenal dengan nama nasi Padang atau nasi ramas ada suatu rahasia yang sangat menyentuh perasaan.

Zaman dahulu kala...eh kayak dongeng ya..bukan itu maksudnya, dahulu untuk bisa makan nasi ke tempat rumah makan adalah hal yang termasuk mewah. Biasanya yang bisa makan di sana adalah orang-orang yang beruang, ups ..orang yang punya uang gitu lho. Nah kalau ada yang beli nasi untuk dibawa pulang tentu untuk dimakan bersama keluarga. 

Disinilah para pemilik rumah makan urang awak membuat porsi nasi bungkus yang lebih besar dengan siraman kuah gulai dan sayuran yang lebih banyak. Semuanya dengan tujuan supaya nasi ramas  dimakan bersama-sama, sehingga semua bisa ikut menikmati nasi bungkus. 

Memang hal ini jika ditanyakan ke pemilik rumah makan urang awak banyak juga yang tidak tahu penyebabnya, umumnya mereka menyebutkan sudah kebiasaan turun temurun. Tapi jika di simak lebih dalam falsafah nasi bungkus urang awak ini maknanya memang dalam.

Pepatah Minang satu dulu.
"Beribu nan indak lipuah, jajak nan indak hilang"
Artinya "Suatu ajaran yang tetap berkesan, yang diterima turun temurun.
Tambuah ciek da...hehehhe
Pekanbaru, 08 mei 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun