Mohon tunggu...
Zik
Zik Mohon Tunggu... Seniman - Zik adalah nama saya

Saya hanya ingin memperkenalkan Desa saya ke Dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Legenda Ki Onggopati di Tanah Plunturan

16 Januari 2020   08:20 Diperbarui: 16 Januari 2020   08:24 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Sawah Sepilang dari jauh. Dokpri

Setelah Ki Onggopati mendengar berita tentang penangkapan Pangeran Diponegoro terdengar oleh Ki Onggopati, beliau memutuskan untunk membubarkan pasukan tersebut dan memilih untuk berpindah profesi sebagai pembabat suru untuk membantu pemerluasan desa Plunturan. Pembabatan Suru oleh Beliau menyebabkan wilayah tersebut menjadi terlihat lebih luas, sehingga wilayah tersebut dinamai Mbanaran atau yang berarti yang terlihat luas. 

Selain menjadi pembabat hutan Suru, beliau juga berprofesi sebagai Petani, Sawah Milik Beliau dipercaya berada di Wilayah bagian selatan Dusun Suru. Beliau juga membentuk sebuah keluarga dalam kehidupannya di Desa Plunturan ini. 

Akan tetapi, pada suatu hari beliau tiba-tiba menghilang tanpa jejak, setelah berpamitan kepada keluarganya untuk pergi kesawah miliknya. Semua warga telah mencarinya ke penjuru sawah akan tetapi jejak keberadaannya masih belum ditemukan. 

Sejak saat itu, sawah milik Ki Onggopati disebut dengan nama Sepilang yang berarti Hilang di saat Sepi. Dalam pencarian mereka mencari Ki Onggopati, masyarakat Desa menemukan sebuh goa kecil di ujung Sepilang lebih telatnya di sisi sungai sebelah timur sawah tersebut. 

Beberapa warga  menganggap bahwa goa tersebut adalah goa gerbang alam ghaib yang terhubung dengan goa lain di sisi lainnya, masyarakat yang mempercayai hal ini menganggap hilangnya Ki Onggopati adalah ini. 

Akan tetapi pernyataan tersebut dibantah oleh mbah Bikan, beliau mengatakan bahwa goa tersebut hanyalah goa biasa dengantinggi dan lebar sekitar satu meter dan tidak memiliki kekuatan mistis. Akan tetapi hal ini berbeda pada sawah Sapilang. Beliau percaya bahwa yang mistis itu sawah sapilangnya bukan goa yang ada di dekat sawah tersebut

Setelah kejadian hilangnya Ki Onggopati di sawah milik beliau, tidak ada lagi orang yang mengurus sawah tersebut. Mbah Bikan mengatakan bahwa, sawah sepilang telah berganti tangan beberapa kali, akan tetapi tidak ada yang kuat dan bahkan sampai meninggal karena mengurus sawah tersebut. 

Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada orang-orang yqng masih memiliki hubungan darah dengan Ki Onggopati. Setelah terjadi banyak kejadian serupa, selain keturunan Ki Onggopati tidak ada lagi yang berani mengurus sawah tersebut, dan sawah tersebut pun diambil alih kembali oleh keturunan Ki Onggopati.

Karena Keteguhannya dan Kepiwaiannya yang beliau tubjukkan selama kehidupan beliau di desa Plunturan, masyarakat memilih untuk mengabadikan nama Ki Onggopati melalui kesenian reyog yakni dengan memberikan nama Ki Onggopati pada grup reyog mereka di sekitar tahun 1956.

Di depan kantor Balai Desa Plunturan juga dapat dijumpai sebuah pemakaman kecil dan hanya terdiri dari beberapa makam saja. Menurut mbah Bikan, makam ini adalah makam mbah Tondo beserta keturunannya. 

Beberapa orang sekitar mengatakan bahwa mbah Tondo merupakan seorang pendatang dari Jawa tengah yang datang ke desa Plunturan. Akan tetapi, dalam wawancara kami bersama mbah Bikan, beliau mengklarifikasu bahwa mbah Tanda adalah putra dari Ki Onggopati, dengan kata lain pemakaman tersebut adalah pemakaman untuk orang yang memiliki garis keturunan dengan Ki Onggopati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun