Mohon tunggu...
Ziendy Zizaziany
Ziendy Zizaziany Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Ziendy Aksara Pandita, dengan nama itu aku merajut kata menjadi lembaran sederhana. Karya: Novel Pendaki Malam, Lembaran Yang Berbicara, Bunda Aku Cinta Anakmu, Antara Kita dengan; Tuhan, Terkunci Serial Cinta Yang Mendewasakan, Anjelica, Lalakon Isvara: Anak Manusia, BROKEN At Home, Terroris Son, Buku Ini Berisi Candu, dan Seharusnya Lo Hidup Begini

Selanjutnya

Tutup

Financial

Alasan Saya Tidak Ragu Berinvestasi di Aset Satu Ini!

8 Juni 2021   01:27 Diperbarui: 8 Juni 2021   02:01 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Dalam perekonomian saat ini, kesadaran terhadap investasi semakin meningkat. Investasi merupakan kegiatan yang penting sebagai solusi keuangan dalam keadaan tertentu di masa yang akan datang. Seseorang yang telah rajin menabung sejak kecil mungkin akan memahami bagaimana uang akan bekerja setelah diinvestasikan.

Instrumen investasi pun kini semakin beragam, manusia seakan dimanjakan dengan berbagai pilihan yang tentunya menawarkan keuntungan masing-masing.

Namun tak jarang, orang-orang terjerat dalam investasi bodong. Alih-alih mendapatkan keuntungan, justru menuai kerugian. Itulah pukulan yang harus diterima jika tidak mengenal secara baik aset apa yang kita investasikan.

Untuk menghindari hal tersebut maka dalam investasi kita sangat memerlukan research terhadap fundamental aset itu sendiri. Ya, itu sangat penting sekali, karena ketika kita sudah mendapatkan jawaban bahwa aset yang ingin diinvestasikan memiliki fundamental yang kuat, maka akan muncul kecintaan terhadap aset tersebut. 

Kecintaan itulah yang akan memicu kedisiplinan dalam menyisihkan separuh dari uang yang kita miliki untuk menabung aset tersebut.

Dalam dunia investasi, tidak ada hasil yang besar untuk waktu yang singkat. Seperti sebuah susunan stacko, dibutuhkan kedisiplinan untuk merangkainya, begitu pula proses jatuh bangun, kita harus siap untuk melewatinya, karena ketika kita memutuskan berhenti untuk meletakan balok selanjutnya; saat itulah kegagalan dalam investasi terjadi. Beda halnya dengan seseorang yang memilih untuk terus meletakan balok demi balok selanjutnya, maka tidak mustahil stacko tersebut berhasil disusun dengan sempurna.

Saya sendiri mengawali investasi saya ketika Sekolah Dasar, ya, tabungan di sekolah saat itu merupakan solusi untuk membeli keperluan di akhir semester. Kemudian, saya memulai belajar untuk menabung aset lain, yaitu emas. Ternyata cukup menguntungkan, padahal baru proses belajar karena dalam pikiran saya harga emas turun juga merupakan suatu ketakutan.

Namun pada akhirnya keraguan tersebut sirna ketika saya terus menggali informasi tentang emas, akhirnya saya mengenal aset emas itu sendiri.

Di tahun 2017, saya mendengar Bitcoin. Saya tahu itu aneh pada masa itu, namun saya mempelajarinya, menghabiskan waktu untuk memikirkan: "Apakah ini layak untuk saya berinvestasi di dalamnya?"

Pada akhirnya, saya melawan keraguan itu dan berinvestasi di dalamnya. Pada tahun 2019, Ethereum hadir menjadi blockchain generasi kedua, saat itu saya pun tidak ragu lagi untuk berinvestasi dalam Ether. 

Di tahun 2020, jaringan Ethereum begitu sesak, biaya transaksinya pun mencekik bagi saya, kemudian saya berharap dan menunggu akan ada sebuah revolusi baru dalam aset kripto.

Kesabaran dalam menunggu akhirnya membuahkan hasil, Glitch Protocol muncul ke permukaan dengan komparasi yang memenuhi keinginan saya dan sebagian orang yang menggunakan jaringan blockchain untuk transaksi keuangan desentralisasi.

Tentu saja saya tidak gegabah, saya mempelajari Glitch Protocol dalam beberapa waktu, saya terus menelaah apa yang dikerjakan dalam project ini, dan apa yang akan mereka capai melalui roadmap dan whitepaper dalam situs resmi mereka

Setelah memahami alur yang akan terjadi, research saya berlanjut terhadap seberapa solid komunitas di dalamnya, dalam hal ini saya memperhatikan semangat yang membara dari komunitas global project ini. Kemudian saya menyimpulkan Glitch Protocol memiliki fundamental yang kuat, komunitas yang kuat, serta kinerja tim yang selalu tepat waktu dalam pengerjaannya.

Glitch Protocol akan memiliki jaringannya sendiri, saat ini masih menggunakan smart contract dalam jaringan Ethereum sampai mainnet diluncurkan pada bulan Juli 2021 nanti. 

Ya, alur kerja yang cukup cepat, maka dari itu saya memutuskan segera menarik beberapa aset lain yang saya miliki untuk kemudian berinvestasi dalam aset satu ini. Harga Glitch Protocol sendiri masih undervalue bagi sebuah DeFi dengan project sebagus ini, saya membeli aset satu ini di Indodax dengan simbol GLCH setelah memahami potensi besar di dalamnya.

Kemudian tak berhenti disitu, saya selalu menginformasikan tentang Glitch Protocol, karena saya yakin tidak sedikit dari kita yang memahami, bahwa perkembangan teknologi akan selalu diburu, dan siapa yang berinvestasi di dalamnya akan dapat menuai hasil yang sepadan. Namun, informasi tentang Glitch Protocol tentu saja perlu disebar luaskan, karena saya menempatkan diri saya sendiri terhadap ketinggalan informasi akibat kurangnya informasi yang beredar.

Keuntungan memang tidak datang dengan sendirinya, maka dari itu saya berharap informasi ini bermanfaat bagi yang membacanya, dan tentu saja saya juga berharap di kemudian hari nanti, informasi yang saya berikan dapat membawa kita semua dalam keuntungan di dunia investasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun