Mohon tunggu...
Zidan Naufal Gifari
Zidan Naufal Gifari Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar SMAN 28 JKT

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

"Dalam Hidup, Ada Rasa Manis dan Juga Pahit"

29 November 2020   19:51 Diperbarui: 29 November 2020   20:08 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Tika, Dimas, Jeje, dan Rando tinggal di Daegu, Korea Selatan. Mereka adalah tetangga dan telah bersama sejak mereka lahir karena orangtua mereka bersahabat. Mereka berempat selalu bersekolah di sekolah yang sama dan kelas yang sama, tidak ada yang tau kenapa mereka bisa terus berada di kelas yang sama. Tetapi saat mereka di SMA, Tika berbeda jurusan dengan temannya yang lain. Dimas, Jeje dan Rando mengambil jurusan IPS, sedangkan Tika mengambil jurusan IPA. Mereka bersekolah di SMA Hanlim dan di sekolah itu ada geng yang berisi primadona sekolah, geng tersebut diketuai oleh Jovanka yang merupakan anak kepala sekolah di sana. Meskipun Tika, Dimas, Jeje dan Rando terpisah, setiap jam istirahat mereka berkumpul di kantin.

            Dimas, Jeje, dan Rando terkenal di sekolah karena memiliki paras yang tampan. Sehingga banyak yang iri dengan Tika karena dia bisa bersahabat dengan ketiga orang tersebut. Suatu hari, di sekolah setelah pelajaran olahraga Tika berganti seragam di toilet. Tiba-tiba Jovanka dan teman-temannya datang ketika dia sudah selesai berganti seragam. Jovanka menyukai Dimas tetapi selalu ditolak dan Jovanka juga iri kepada Tika karena Tika selalu terlihat bahagia dan Tika selalu berada di dekat Dimas.

            Di toilet Tika dijambak rambutnya dan disiram dengan air kotor oleh Jovanka dan teman-temannya, mereka juga mengatakan hal-hal buruk kepada Tika dan menyuruh Tika untuk menjauhi Dimas, dan yang lainnya. Tika hanya bisa menangis, dia tidak bisa melawan karena terlalu takut. Tika pun mengganti seragamnya dengan seragam olahraga saja.

            Ketika jam istirahat, Tika tidak ikut berkumpul dengan Dimas, Jeje, dan Rando. Mereka heran dan memutuskan untuk menunggu. Tak lama Jovanka  dan teman-temannya mendatangi tempat duduk mereka dan mengatakan kepada Dimas dan yang lainnya bahwa Tika sudah bosan berteman dengan mereka. Dimas dan yang lainnya sudah hafal dengan sifat Jovanka yang tidak menyukai Tika. Mereka tidak percaya dan pergi meninggalkan Jovanka. Ketika mereka mau mendatangi Tika bel sudah berbunyi menandakan mereka harus masuk kelas, mereka pun memutuskan untuk mendatangi Tika saat pulang sekolah.

            Di saat jam pulang sekolah, Jovanka dan teman-temannya menarik paksa Tika keluar dari kelas dan membawanya ke belakang sekolah, di sana Tika didorong , disiram dengan saus ikan, telur, dan tepung. Tika tidak bisa melawan. Di sisi lain Dimas, Jeje, dan Rando khawatir karena Tika tidak ada di kelas, hp dia tidak bisa dihubungi, dan kata Ibunya Tika belum pulang ke rumah. Mereka berpencar mencari Tika di lingkungan sekolah dan sekitarnya, tetapi tidak menemukan Tika. Dimas dan yang lain akhirnya menyerah untuk mencari Tika.

            Setelah puas membully Tika, Jovanka dan yang lainnya berhenti. Tika pulang menggunakan ojek dalam keadaan basah kuyup dan bau amis. Sepanjang perjalanan dia menahan tangisannya. Sampai di rumah, ibunya sangat kaget melihat kondisi anaknya, dia menyuruh Tika mandi. Setelah Tika selesai mandi, ibu nya masuk ke kamar Tika sambal membawa susu hangat dan meminta Tika menceritakan apa yang terjadi. Tika pun menceritakan semuanya, dia bercerita sambil menangis dan meminta kepada ibunya untuk tidak menceritakannya kepada Dimas dan yang lain. Ibunya menenangkannya dan Tika tidur di pangkuan  ibunya.

            Keesokannya, Tika tidak masuk sekolah dengan alasan sakit. Jovanka dan yang lain  mengambil kesempatan dengan menyebarkan rumor yang buruk tentang Tika. Rumor tersebut tersebar ke seluruh sekolah bahkan sampai ke kepala sekolah dan semua orang mempercayainya. Hanya Dimas, Jeje, dan Rando yang tidak percaya dengan perkataan Jovanka, karena mereka yakin Tika adalah orang yang baik-baik.

            Sepanjang hari, Jovanka terus-terusan mengikuti Dimas kemanapun dia pergi di saat jam istirahat bahkan di saat jam pelajaran, Jovanka selalu bolak-balik melewati kelas Dimas, Jovanka juga selalu mengatakan hal buruk tentang Tika. Dan itu membuat Dimas, Jeje, dan Rando sangat terganggu. Dimas sangat kesal, dia berteriak dan menyuruh Jovanka untuk berhenti mengikutinya. Meski sudah disuruh berhenti, Jovanka tetap mengikuti Dimas.

            Setelah pulang sekolah, Dimas, Jeje, dan Rando memutuskan untuk menjenguk Tika. Tetapi mereka pulang ke rumah terlebih dahulu, agar Jovanka tidak mengikuti lagi. Mereka berkumpul di rumah Jeje, karena letaknya sedikit lebih jauh dari rumah Tika. Mereka pun ke rumah Tika dengan membawa makanan dan minuman yang Tika suka, padahal sudah jelas itu makanan dan minuman tersebut bukan untuk orang sakit.

            Di rumah Tika, Tika tidak mau bertemu dengan teman-temannya, karena di takut ketahuan. Akhirnya Dimas, Jeje, dan Rando hanya mengobrol dengan Ayah Tika yang kebetulan sedang ada di rumah. Mereka bertukar cerita lucu dan tertawa bersama. Tetapi hanya Rando yang terlihat tidak senang, dia khawatir dengan keadaan Tika. Sebab biasanya Tika akan tetap menemui mereka walau hanya sebentar dan nada bicara Tika juga seperti berbicara dengan orang asing. Rando takut Tika habis diapa-apakan oleh Jovanka. Tetapi dia mencoba positive thinking dan ikut dalam pembicaran yang lain.

            Tika tidak masuk sekolah selama 3 hari, di saat dia masuk sekolah, semua orang menatap Tika dengan tatapan yang sinis. Dan ketika dia baru duduk di tempat duduknya, Tika dipanggil oleh guru BK. Di ruang BK dia ditanyakan perihal rumor yang tersebar, Tika sangat terkejut mendengar hal tersebut, dia langsung mengatakan bahwa dia tidak melakukan hal seperti itu. Tetapi karena ada bukti yang dibuat-buat oleh Jovanka, mau tidak mau Tika disidang oleh para guru dan komite sekolah karena dapat mempengaruhi image sekolah. Jovanka menjadi saksi di sidang tersebut. Di tengah sidang Dimas, Jeje, dan Rando tiba-tiba datang, mereka takut Tika akan dikeluarkan dari sekolah dan di sana mereka mengatakan bahwa Tika tidak melakukan hal tersebut dan bukti yang diberikan oleh Jovanka adalah palsu. Meskipun mereka tidak bisa membuktikannya, tetapi mereka terus berusaha membuat percaya para guru. Rando mengatakan bahwa Tika adalah orang yang lugu, polos, penurut, anak yang baik dan berperilaku sopan, tidak mungkin dia melakukan hal itu. Jeje menambahkan, kalau mereka sudah bersama selama 17 tahun sehingga mereka tau pasti tentang sifat dan kelakuan Tika. Akhirnya dengan segala pertimbangan, para guru memutuskan untuk menghukum Tika dengan hanya men skorsing nya selama satu minggu. Jovanka sangat kesal karena tidak berhasil membuat Tika dikeluarkan dari sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun