Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Review Buku "Menolak Diam"

22 Januari 2019   00:36 Diperbarui: 22 Januari 2019   00:44 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Judul                : Menolak Diam, Mengungkap Rahasia Di Balik Kontroversinya Fahri Hamzah

Penulis             : Ade Wiharso

Penerbit          : RMBOOKS

Halaman         : 265 halaman

Terbitan          : 2018

Buku Menolak Diam adalah buku biografi tentang sosok kontrofersi Fahri Hamzah. Bukan sesuatu yang tabu lagi jika politikus yang satu ini muncul di setiap berita media sosial dan TV. Politikus asal Sumbawa ini makin naik namanya sejak rezim Jokowi naik tahta. Kritik dan kicauannya baik saat di wawancara dan di twiter menjadi lirikan netizen, apalagi bagi wartawan akan menjadinya berita hangat untuk diviralkan.

Judul buku Menolak Diam yang dipautkan pada Fahri Hamzah adalah sangat cocok sekali. Pribadinya yang fokal dan frotal, mengkritik tanpa pandang bulu, mulai dari presiden Indonesia hingga ke presiden PKS ia kritik sehabis-habisnya tanpa sedikitpun gentar. Anis Matta nilai Fahri Hamzah dengan mengatakan,"ini orang paling jujur yang pernah saya temui". Memang begutulah karakter dari Fahri Hamzah, jujur.

Ditengah kebungkaman masyarakat untuk mengritik rezim pemerintahan, saat masyarakat takut untuk berkata benar yang berujung ditangkap, saat mahasiswa mulai kebingungan hendak berbuat apa lagi, saat-saat itulah muncul kembali Fahri Hamzah ke gelanggang publik untuk berteriak, "Dan dia bodoh! Dan kita telah dibodohi!". Hingga mulai banyak orang yang bangun dari lamunannya. Kembali berpikir dan mencoba mencari kebenaran. Tugasnya hanya bicara, bicara dan bicara, lihatlah setiap paginya sebelum masuk ke kantornya dia selalu menyempatkan diri untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan tentang apapun, seolah itu menjadi ritual sakral sebelum masuk ke kantornya. "itulah tugas DPR, yaitu ngomong! Parlemen itu kan asal katanya parle, ngomong", ucapnya dalam salah satu kesempatan.

Buku Menolak Diam lebih tepat disebut sebagai buku semi biografi. Sebab biasanya buku biografi ditulis saat tokoh yang diangkat telah meninggal, sedangkan buku ini ditulis saat Fahri Hamzah masih terbakar-bakarnya, rasa-rasanya umurnya masih panjang melihat dalam beberapa orasi di Gerakan Arab Baru Indonesia (GARBI) yang masih banyak harapannya dan misinya untuk di kerjakan agar Indonesia lebih baik lagi.

Batasan buku semi biografi ini adalah konflik Fahri hamzah dengan PKS, yang berakhir dengan dipecatnya Fahri Hamzah secara sepihak, dan berujung pada kasus pemecatannya ini di bawa ke meja pengadilan. Sedangkan awal buku ini menceritakan tentang Fahri kecil, hidup di daerah pelosok namun sudah terkenal cerdas.

Ternyata Fahri Hamzah punya masa lalu yang unik dan lucu. Kisah masa kecilnya yang menjadi bintang diantara teman masa kecilnya membuat kita tak percaya bahwa ternyata Fahri Hamzah punya sisi lucu dalam hidupnya. Sebab yang sering muncul di TV adalah saat ia marah-marah saja. Mulai dari ujung tombak Revormasi, menjadi anggota MPR termuda, hingga kini menjadi Wakil DPR, adalah potret serius dari diri Fahri Hamzah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun