Mohon tunggu...
Zia Mukhlis
Zia Mukhlis Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemerhati Pendidikan dan Sosial Budaya

Jurnalis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Inilah Budaya Orang Mesir yang Bikin Kamu Takjub

11 Februari 2018   15:12 Diperbarui: 13 Februari 2018   14:01 5119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: islamic-arts.org

Kedua, "suka menasehati", ini pengalaman teman penulis yang kala itu ia menjadi imam di salah satu mesjid di Mesir, saat itu kami hendak akan shalat maka biasanya mahasiswalah yang diminta menjadi imam, majulah teman penulis ini.

Saat itu adalah shalat maghrib bacaan surat yang ia baca sangat ringkas sehingga banyak jamaah yang masbuk olehnya, usai sholat mendekat seorang bapak kepada teman saya dan membisikkan sesuatu, tampak dari raut muka teman saya ia tersenyum malu. 

Di pintu luar langsung teman saya yang jadi imam tadi terkagum-kagum menceritakan si bapak yang menasehatinya karena bacaannya terlalu ringkas sehingga banyak jamaah yang masbuk(terlambat).

"Begitu halus dan berani si bapak menasehati saya, andaikan budaya seperti ini ada di Indonesia betapa gembiranya saya, sayang di Indonesia jika kita melakukan kesalahan seperti tadi mungkin akan langsung di sindir atau digunjingin ya?" Ujar teman saya tadi.

Ketiga, "tidak pendendam", masyarakat Mesir adalah masyarakat yang pemberani bahkan anak kecil sekalipun, berapa sering ditanya oleh anak-anak Mesir 'siapa namamu?', 'apa kabar?' dan bahkan di awal-awal dulu ada anak kecil yang kepoin saya tapi saya kala itu masih baru tak paham dengan apa yang disampaikannya.

Tapi ia tetap sabar bertanya dengan saya, saya sendiri tak sabar ingin pergi darinya, bisa-bisanya ia sabar bicara dengan orang yang tak paham dengan apa yang ia bicarakan. nah sikap berani tersebut membuat mereka berani menasehati siapapun, jika nampak siapapun tersalah, yang lain akan dengan senang hati menasehati.

Namun jika membandingkan dengan di Indonesia, ketika ada orang yang menasehati kita, rasanya ada dongkol dan berubah raut muka, tapi beda dengan masyarakat Mesir, mereka terima nasehat tersebut dengan lapang hati dan tanpa dendam, luar biasa.

Keempat, "Cinta Nabi", di atas telah kita sebutkan bahwa watak mereka yang tinggal di negeri yang panas dan padang pasir ini adalah keras, acap terjadi perseteruan dan adu mulut karena perkara kecil, pernah suatu ketika penulis menyaksikan pertengkaran dan itu membuat orang-orang berkumpul termasuk penulis.

Tiba disana disaat sedang puncak-puncaknya emosi mereka yang berseteru meledak datanglah seseorang dengan mengatakan 'shollu 'alannabi'(shalawat kepada Nabi Muhammad) dengan seketika mereka yang berseteru tadi bersholawat dan langsung emosi mereka meredam dan mereka saling berpelukan, subhanallah, masalah selesai dengan shalawat!. penah juga suatu ketika penulis hendak membeli keperluan di sebuah toko, setelah bayar maka penulis langsung pergi.

Tiba-tiba dari belakang ada yang memanggil-manggil 'Muhammad...Yaa Muhammad', sontak saya menoleh kebelakang, ternyata si penjaga toko memanggil saya karena saya lupa mengambil uang kembalian, karena kecintaan mereka kepada Nabi Muhammad mereka memanggil orang yang tak mereka kenal dengan nama Muhammad sekaligus menghormati orang yang tak dikenal, subhanallah.

Kelima, "hafal Al Qur'an adalah hal yang biasa bagi masyarakat Mesir", teman-teman penulis yang di kampus betapa banyak mereka yang telah hafidz Al Qur'an, bahkan anak kecil sekalipun, ketika menjadi imampun walaupun pakaian mereka training dan kau oblong ternyata suaranya merdu dan hafalannya sudah banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun