Jika Universitas Oxford berdiri abad ke-11, Universitas Al Azhar ternyata berdiri satu abad sebelum itu, yang bercikal dari sebuah Masjid. Al Azhar didirikan pada Dinasti Fatimiyah yang bermazhabkan Syi'ah yang sebelumnya tersebar di Maghribi (Maroko) dan ingin perluasana wilayah ke Mesir. Mesir yang saat itu sebagai pusat perdagangan di Laut Tengah dan Samudera Hindia. Proses pembangunan yang cukup lama memakan waktu hingga 2 tahun dimulai tahun 970 M hingga diresmikan pada shalat jum'at tahun 972 M. Hingga kini umurnya telah mencapai 1146 tahun sebagai Masjid Sekaligus Institut Tertua Di Dunia, woow
Al Azhar yang sebelumnya berwarnakan Syi'ah berhasil dibersihkan menjadi Sunni oleh Shalahuddin Al Ayyubi Sang Penakluk Yarussalem yang berkatnya  hingga kini tetab bermazhabkan Sunni. Panjangnya sejarah Al Azhar tak mempengaruhinya dalam pengkaderan ulama dan sarjana muslim.Â
Diantara ulama yang fenomenal yang pernah mengajar di Al Azhar adalah Ibnu Khaldun pengarang Kitab Muqoddimah yang dipelajari di universitas-universitas Eropa, Ibnu Hajar Asqolani pegarang Fathul Bari syarah dari Kitab Sahih Bukhari, Imam Suyuti pengarang Tafsir Jalalain dan banyak lagi ulama dan sarjana mulis yang lahir dari rahim Al Azhar. Yang paling menarik juga adalah di sinilah Ibnu Haitsam menemukan temuan fenomenalnya yaitu 'Lensa' untuk pertama kalinya di dunia yang hingga saat ini kita gunakan untuk selfi. Kerenkan gengs
Al Azhar yang kini lebih dikenal sebagai Institut Pendidikan memiliki dua instrumen bagian, Pertama Jami'(Masjid) dan yang kedua Jami'ah(Universitas). Dari kedua instrumen inilah Al Azhar mencetak kader ulama dan sarjana Muslim. Di Universitas para mahasiswa banyak mempelajari hal yang kontemporer dan di Masjid mereka belajar turats (karya ulama-ulama terdahulu) lebih dalam lagi. Manhaj Al Azhar yang Wasati(pertengahan) tidak terlalu keras dan tidak terlalu lunak dan selalu moderat membuat Alumnus Al Azhar mudah diterima di banyak tempat.Â
Tradisi keilmuan yang masih terjaga dan karya-karya ulama terdahulu yang masih dipelajari membuat rantai keilmuan Islam disini sangatlah kokoh, tentu ini membuat keautentikan ilmu itu terjaga dan dapat dipertanggungjawabkan. Walaupun Al Azhar terkenal dengan alumni lulusan agamanya, akan tetapi Al Azhar juga memiliki Fakultas Umum seperti Kedokteran, Perniagaan, Apoteker dan lain-lain.
Dan tentunya Al Azhar hingga kini selalu melahirkan sarjana-sarjana yang siap berkhidmah dan memberi warna bagi masyarakat, seperti Ustadz Abdul Somad, Ustadz Zulkifli Muhammad , TGB Â Muhammad Zainul Majdi dan banyak lainnya yang sudah tersebar di seluruh dunia.
Uang kuliah yang sangat murah dan biaya hidup di Mesir yang juga lebih murah dari Indonesia membuat banyak putera-puteri Indonesia menuntut ilmu di Al Azhar, untuk saat ini mungkin kira-kira jumlah mahasiswa Indonesia yang berkuliah di Universitas Al Azhar adalah 5000-an orang. Mari antarkan diri anda, putera-puteri anda ke Al Azhar agar kelak bisa menjadi Ulama dan guru yang bisa mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa kita.