Mohon tunggu...
Susanti Susanti
Susanti Susanti Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker Susanti

Mari Berkarya

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pahami Penggunaan Obat dan Produk Pelega Tenggorokan Saat Sakit Menyerang

30 November 2019   07:00 Diperbarui: 30 November 2019   13:31 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sakit tenggorokan (Sumber: Leftose.com)

Lantas, apa zat dalam produk obat kuasi dan permen yang dapat melegakan tenggorokan? 

Umumnya, adalah mengandung minyak atsiri tanaman yang memberikan sensasi dingin sehingga dapat menyejukkan, menyegarkan dan melegakan sementara tenggorokan yang sedang sakit. Tetapi, di samping itu, kandungan gula yang tinggi dan adanya berbagai bahan tambahan pangan (zat pewarna, perisa, dan lainnya) sungguh memberikan beban tubuh dalam memetabolismenya. Terlalu sering mengonsumsi makanan manis juga dapat menyebabkan karies gigi (gigi berlubang).

Walaupun pada produk tertentu tertuliskan "bebas gula", namun apa sesungguhnya definisi "bebas gula" pada berbagai produk pangan? 

Menurut Peraturan Kepala BPOM RI no 21 tahun 2016, makanan bebas gula adalah produk pangan yang mengandung kurang dari 0,5 gram gula per saji. 

Bila diperhatikan pada bagian komposisi, maka sebenarnya berbagai produk pangan "bebas gula" menggunakan pemanis buatan dengan jumlah dalam batas maksimum yang diperbolehkan. Walaupun lebih rendah kalori, tetapi pangan mengandung pemanis buatan ini disarankan tidak dikonsumsi oleh anak di bawah 5 (lima) tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Selain produk yang diemui, juga tersedia obat yang pemakaiannya langsung ditelan (menggunakan air putih). Lantaran sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala peradangan, maka penderita dapat menggunakan obat berkhasiat sebagai anti radang dan anti nyeri untuk menangani tenggorokan yang sakit. 

Obat ini umumnya langsung ditelan. Kemudian, gejala ini juga sering muncul bersama gejala flu lainnya, jadi bila saat mengonsumsi obat batuk pilek di pasaran yang sudah dikombinasi dengan obat pereda demam sekaligus bersifat anti radang dan anti nyeri (seperti Paracetamol), maka keluhan sakit tenggorokan juga dapat diredakan.

Perlu ke Dokter?

Ilustrasi Berbagai Varian Lozenges (Sumber: www.gograph.com)
Ilustrasi Berbagai Varian Lozenges (Sumber: www.gograph.com)
Umumnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi virus dan dapat sembuh dengan sendirinya seiring kekebalan tubuh yang meningkat dalam waktu sekitar 3-5 hari. Namun, sakit tenggorokan juga dapat disebabkan oleh alergi, kekeringan, iritan, berbicara atau berteriak lama, GERD (Gastoesophageal reflux disease/penyakit refluks gastroesofagus/penyakit asam lambung), bahkan tumor.

Oleh karena itu, penderita sebaiknya konsultasi ke dokter bila sudah mengalami sakit tenggorokan lebih dari 1 minggu, demam (suhu badan naik), pegal badan, sesak napas, atau adanya pembengkakan atau gumpalan di area leher.

Penanganan Non-Farmakologis
Salah satu cara yang ampuh untuk menangani sakit tenggorokan yakni menjaga kebersihan, yang mana dapat dilakukan melalui berkumur menggunakan obat kumur antiseptik, maupun larutan garam. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun