Tapi swasembada komoditas cengkeh dalam negri ini tidak selaras dengan harga yang diberlakukan dipasaran dan ditingkat petani. Pasalnya harga cengkeh saat ini per juli 2019, rata-rata berkisar antara 70.000 sampai 85.000.Â
Awal panen lalu harga  cengkeh basah antara Rp 29.000-Rp 30.000 per kilogram. Tetapi belakangan merosot hingga di harga jual Rp 23 ribu per kilogramnya. Begitu halnya dengan harga cengkeh  kering, dari mulanya Rp 100 ribu per kilogram kini merosot menjadi Rp 75 ribu per kilogram.
Dengan harga seperti ini tentunya sedikit kurang menggairahkan para petani di Manggarai dikarenakan tidak sesuai harapan dengan biaya yang dikeluarkan waktu masa panen.Â
Pasalnya harga cengkeh tahun ini baik di Manggarai maupun didaerah diluar itu hampir semuanya anjlok. Misalkan saja di wilayah lain seperti di Kabupaten Minahasa, Manado, nampaknya nasib petani disana tidak begitu berbahagia pada panen tahun ini.
Dikutip dari TribunManado.co.id, harga komoditas cengkeh saat ini disana tengah anjlok yaitu di Rp 70.000/kg untuk cengkeh kering. Ditambah lagi hasil panen tahun ini hasilnya tidak begitu signifikan seperti tahun lalu.
Padahal harga cengkeh kering pada panen raya sebelumnya biasa mencapai hingga Rp120.000/kg. Kondisi itu jelas merugikan sebagian besar kalangan petani cengkeh. Harga yang terbilang cukup rendah, banyak membuat petani cengkeh urung menjual langsung cengkeh yang telah dikeringkan.
Jadi, jika dibandingakan perbedaan harga cengkeh di Manggarai dan di Minahasa, saya pikir perbedaannya tidak begitu jumplang, hanya berbeda belasan ribu saja. Saya juga kurang tahu persis mekanisme pasar diluar Manggarai terkait penetapan standar harga dipasaran. Tapi Saya pikir tidak ada bedanya, hanya mungkin mental pemilik modal yang sengaja bermain main.
Atau karena mekanisme pasar yang berbeda, sehingga harga pasar yang tercapai pun menjadi berbeda - beda. Terkadang harga barang/komoditas rempah yang terbentuk di pasar bisa menyebabkan kerugian bagi konsumen dan kerugian bagi produsen.
Maka di sinilah peran pemerintah dalam menyelaraskan sekaligus mengawasi mekanisme pasar dan segala aktifitas didalamnya. Diperlukan Etatisme Kapitalis sebagai suatu pendekatan dalam pemikiran politik yang menjadikan negara sebagai pusat segala kekuasaan.Â
Negara adalah sumbu yang menggerakkan seluruh elemen politik dalam suatu jalinan rasional, yang dikontrol secara ketat dengan menggunakan instrumen kekuasaan.