Mohon tunggu...
ZHABELLALITA PUTRI RIZKY
ZHABELLALITA PUTRI RIZKY Mohon Tunggu... Lainnya - Bella

Mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan Program Studi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman dalam Penggunaan Media Konvensional dan Media Baru

1 April 2021   21:55 Diperbarui: 1 April 2021   22:08 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Dengan berbagi pengalaman disini, saya akan :
1. Menceritakan pengalaman saya dalam penggunaan media konvensional dan media baru.
2. Menjelaskan beberapa perbedaan yang mencolok antara media konvensional dan media baru.
3. 
Memberi gambaran terkait potensi positif media baru bagi pribadi saya untuk kedepannya.

Media merupakan sarana untuk berkomunikasi dan menyalurkan informasi kepada publik. Adanya media menjadikan komunikasi lebih mudah disampaikan. Jika melihat dari sejarah, media komunikasi sudah ada sejak zaman purba, seperti penulisan angka dan huruf di batuan, kulit hewan atau menjadikan asap sebagai pertanda. Tanpa disadari hal itu merupakan media yang berfungsi menyalurkan komunikasi antar satu orang ke orang lainnya.

Seiring berkembangnya zaman, media terbagi menjadi dua yaitu media konvensional dan media baru. Media konvensional adalah media yang ada sebelum media baru, seperti televisi, koran, dan radio. Sedangkan media baru adalah konveregensi antara digital dan jaringan seperti internet. Istilah internet sudah tidak asing apalagi jika mendengar kata Google. Bagi kalian generasi millenial dan generasi Z sudah tidak asing lagi dengan media baru bukan? Nah, disini saya akan menceritakan pengalaman saya saat menggunakan media konvensional dan media baru.

Awal mula pesatnya media informasi dan komunikasi di Indonesia terjadi sejak orde baru sekitar tahun 1900-an. Terbukti dengan berdirinya beberapa perusahaan media cetak dan media penyiaran. Seperti majalah tempo yang berdiri tahun 1994 dan media penyiaran (TVRI) berdiri tahun 1962, yang merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia dan berkembang pesat sejak tahun 1980-an. Pesatnya siaran di televisi juga dipengaruhi oleh banyaknya kepemilikan televisi oleh rakyat saat itu karena teknologi sudah berkembang pesat, jadi masyarakat sudah mulai sadar pentingnya memiliki teknologi komunikasi dan informasi.

Di Indonesia, teknologi sudah berkembang sejak tahun 1900-an. Saya pernah mengalami zaman media konvensional. Salah satu contoh saat saya memasuki sekolah TK, saya sudah mengenal televisi pada saat itu televisi sudah ada sebagai sumber hiburan khalayak ramai. Televisi menyediakan konten hiburan bagi segala kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Televisi menyajikan berbagai macam konten, mulai dari berita, film, komedi, musik, sinetron, hingga olah raga. Televisi juga dapat menjadi sarana melepas penat sambil menonton acara televisi yang disajikan oleh berbagai macam stasiun televisi (channel).

Saya termasuk orang yang suka menonton televisi, biasanya saya menonton acara favorit. Saya juga termasuk orang yang sering sekali menonton televisi pada hari weekend karena biasanya acara-acara yang ada pada hari tersebut merupakan acara-acara favorit. Yaitu kartun Spongebob Squarepants, Doraemon, Power Rangers, dsb.

Waktu saya duduk di sekolah dasar (SD) banyak orang berjualan koran, saya dan teman-teman suka membaca berita dalam koran tersebut. Kemudian saat saya memasuki sekolah menengah pertama (SMP) kehadiran media baru perlahan-lahan mulai terasa. Diawali dengan maraknya pengguna Google dilanjut Facebook, Twitter, Instagram dan terkahir Whatsapp. Teman- teman saya mulai aktif berbagi segala hal di media sosial tersebut. Mulai dari berbagi cerita hingga aktivitas sehari-hari. Saya termasuk salah satu orang yang aktif bermedia sosial seperti facebook. Saat saya duduk di sekolah menengah pertama (SMP), di facebook saya bisa menemukan banyak relasi dari berbagai kalangan. Di facebook jugalah saya mendapat banyak informasi. Saya juga mendapat kemudahan dalam bidang akademisi, seperti dulu waktu SD jika ada tugas rumah yang sulit dan saya tidak tahu harus meminta bantuan jawaban pada siapa, nah semenjak adanya Google saya lebih mudah menyelesaikan setiap soal yang tidak terselesaikan.

Berbagai informasi bisa didapatkan di media baru, entah itu berbentuk gambar, suara, dan tulisan. Apalagi saat ini perkembangannya begitu pesat. Jadi, informasi apapun yang diinginkan akan mudah didapat.

Dari cerita pengalaman saya, terdapat perbedaan yang mecolok antara media konvensional dan media baru. Media konvensional butuh waktu yang cukup lama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Sedangkan media baru memiliki informasi beragam dan diperbaharui setiap harinya, tidak ada tenggat waktu untuk membaca informasi di media baru. Semua orang bisa mengakses kapanpun dan dimanapun. Contohnya, untuk membaca berita harian di koran maka butuh waktu yang cukup lama menunggu koran tersebut karena melalui proses percetakan. Sedangkan untuk media baru, penulis dengan mudah meng-update tulisannya dan dalam waktu sepuluh menit bisa dikonsumsi publik.

Menurut saya perbedaan mencolok yang saya amati yaitu kemudahan dalam mengakses informasi. Memang, informasi yang didapat dari media konvensional sama dengan media baru, namun informasi melalui media baru lebih cepat menyebar dibandingkan dengan media konvensional dikarenakan mudahnya akses ke media baru, tanpa harus memiliki alat untuk mengakses media tersebut.

Dari perbedaan yang mencolok antara media konvensional dan media baru tersebut keduanya memiliki sisi positif masing-masing. Walaupun  media baru saat ini berkembang lebih pesat, tidak akan menutup sisi positif media konvensional. Media konvensional akan tetap dibutuhkan banyak orang, walaupun pengguna media ini tidak sebanyak pengguna media baru. Namun saat ini media konvensional seperti televisi sudah mulai memiliki banyak program tayangan yang kekinian. Mereka mulai menyesuaikan dengan informasi dan konten yang disukai banyak kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun