Mohon tunggu...
Zevanya Anggi
Zevanya Anggi Mohon Tunggu... Mahasiswa - English Department Student at Diponegoro University

Reach out to get to know me!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Mudah Percaya Hoax Covid-19!

1 Agustus 2021   21:50 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:55 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelurahan Jatingaleh, Semarang, Jawa Tengah (1/8) - Selama pandemi COVID-19, banyak isu tidak benar atau hoaks yang tersebar di media sosial atau grup Whatsapp yang berkaitan dengan kesehatan. Beredarnya kabar hoaks ini tentu membuat masyarakat luas menyikapi adanya pandemi COVID-19 dengan salah. 

Berita yang menyesatkan ini juga dapat menjadi salah satu gangguan yang berpotensi untuk memperlambat proses penanggulangan COVID-19 di Indonesia. Hal ini cukup banyak terjadi pada masyarakat yang tertipu dengan info palsu maupun tidak benar.

Dampak COVID-19 secara merata mempengaruhi kehidupan masyarakat baik bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, integrasi sosial, maupun sektor produksi. Peraturan Pemerintah (PP) No 21 Tahun 2020 yang diikuti dengan Peraturan Menteri Kesehatan No 9 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar merupakan langkah pemerintah dalam rangka percepatan penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi juga telah mengeluarkan Surat Edaran Nomer 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kesiapan dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan COVID-19.

Warga pun hanya mendengarkan berita yang mengandung informasi yang salah dari group Whatsapp mereka. Mereka tidak mau mendapatkan vaksin dikarenakan informasi hoax tentang vaksin yang tersebar seperti: adanya sel vero dalam vaksin, kandungan boraks dan formalin dalam Sinovac, dan juga tentang masyarakat hanyalah kelinci percobaan untuk vaksin.

Oleh karena itu, Universitas Diponegoro (UNDIP) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke berbagai wilayah di Indonesia dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan pembagian ilmu ilmu lainnya. 

Penulis pun mengadakan program Edukasi mengenai Pentingnya Literasi dalam Memahami Berita Berita yang Tersebar tentang COVID 19 yang diadakan selama seminggu yaitu dari tanggal 12 Juli hingga 16 Juli setelah persetujuan dari Ketua Rukun Tetangga (RT) 004, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, provinsi Jawa Tengah, Indonesia. 

Rangkaian acara dari program ini meliputi penelusuran terhadap materi-materi yang berhubungan dengan pentingnya membaca berita yang dapat meningkatkan pengetahuan dan konsentrasi. Selain itu program ini juga meliputi hal hal yang warga bisa teliti dalam membedakan berita yang benar dan berita hoax. 

Keseluruhan rangkaian program dilaksanakan secara daring melalui aplikasi zoom, mengikuti anjuran dari Pemerintah Daerah setempat, sekaligus instruksi yang telah diberikan oleh Universitas Diponegoro.

Selain pemberian materi secara daring, program ini juga menghasilkan output luaran berupa poster berisikan cara menghindari berita hoax. Tidak hanya itu, untuk lebih meningkatkan kesadaran warga tentang COVID-19, saya memberikan hand sanitizer dan masker untuk warga RT 004, Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang melalui perwakilan Ketua RT 04, Bapak Ari Cahyo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun