Dahulu dalam menyusun karya ilmiah keagaaman, seorang penulis harus mengumpulkan buku-buku induk dari kitab-kitab klasik, yang tentunya kitab-kitab berharga mahal dan terkadang sulit didapatkan. Tema keagamaan tidak akan lepas dari dalil naqli yaitu Al Qur'an dan Hadis. Penelusuran ayat al Qur'an lebih mudah dengan menggunakan Al Qur'an In Word yang langsung tersinkronisasi hasil penelusuran dengan word. Â Kementerian Agama melakukan standarisasi aplikasi Quran Kemenag In Word. Terdapat sejumlah kemudahan yang bisa dimanfaatkan dalam versi terbaru ini, antara lain pengutipan ayat Al-Qur'an dengan cepat dan benar, pengguna juga dapat menemukan ayat-ayat sesuai tema yang diinginkan dengan cepat.
Hadis sebagai dalil naqli ke dua, penting mengetahui cara menelusuri hadis yang bersumber dari buku induk hadis (Kutubut Tis'ah) atau ribuan kitab-kitab hadis lainnya untuk dijadikan sebagai rujukan dalam referensi. Ada dua macam penelusuran hadis yaitu takhrij hadis konvensional dan digital. Takhrij Konvensional Metode ini merujuk pada proses manual tradisional yang dilakukan oleh para ulama dalam melacak dan meneliti hadis. Berikut langkah-langkahnya:
1. Penggunaan Kitab-Kitab Induk Hadis
Merujuk pada kitab-kitab hadis seperti Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Jami' at-Tirmidzi, Sunan an-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah.
Contoh: Jika sebuah hadis disebutkan, ulama mencocokkannya dengan kitab-kitab tersebut secara manual.
2. Mencari Berdasarkan Kata Kunci (Matan Hadis)
Hadis diteliti berdasarkan potongan matannya menggunakan indeks kitab hadis seperti al-Mu'jam al-Mufahras li Alfaz al-Hadith an-Nabawi.
3. Analisis Sanad
Menggunakan kitab ilmu rijal seperti Tahdhib al-Kamal dan Mizan al-I'tidal untuk menilai periwayat dalam sanad hadis.
4. Penentuan Hukum Hadis
Berdasarkan penilaian sanad dan matan, hadis dikategorikan menjadi sahih, hasan, dha'if, atau bahkan maudhu'.
Dalam konteks modern, metode takhrij lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi digital. Pendekatan ini disebut takhrij digital karena melibatkan perangkat lunak dan aplikasi elektronik. Pemanfaatan aplikasi digital dalam menelusuri hadis telah menjadi solusi praktis dan efektif bagi para pelajar, peneliti, dan umat Muslim pada umumnya. Teknologi ini mempermudah akses ke koleksi hadis yang luas, memberikan fitur pencarian yang canggih, serta menyediakan analisis terkait validitas hadis. Berikut adalah beberapa cara aplikasi digital digunakan untuk menelusuri hadis:
1 Akses ke Kumpulan Hadis yang Komprehensif
Aplikasi digital biasanya menyediakan database dari kitab-kitab hadis utama seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi, Sunan An-Nasa'i, dan Sunan Ibnu Majah. Beberapa aplikasi juga mencakup kitab-kitab pendukung seperti Muwatta Malik atau Musnad Ahmad.
2. Fitur Pencarian Berdasarkan Kata Kunci